Pada 2019 lalu, Wakil Ketua Komisi II DPRD Solo, Sugeng Riyanto, mengatakan, Pemkot Solo belum punya solusi terbaik untuk penarik becak. Jadi, sampai saat ini pun belum jelas apakah becak bakal dijadikan kendaraan wisata seperti di Jogja atau dibiarkan seperti saat ini.
Ajaib! Sopir Truk Tronton Terjun ke Sungai Selamat dari Maut Berkat Syahadat dan Al-Qur’an
Dalam diskusi Masa Depan Transportasi Kota Solo di Monumen Pers, 27 Juli 2019, Sugeng Riyanto mengatakan eksistensi becak dan angkutan umum lainnya di Kota Solo semakin tergerus akibat perubahan gaya hidup masyarakat. Kini, mayoritas masyarakat Solo mengandalkan ojek atau taksi online sebagai kendaraan umum yang bisa didapatkan dengan mudah dan murah.Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
Akibatnya, keberadaan 4.235 becak yang tersebar di Kota Solo berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2018 semakin tidak jelas. Belum lama ini, sejumlah penarik becak mengeluh tidak mendapat penumpang akibat proyek pembangunan Flyover Purwosari Solo.
10 Berita Terpopuler: SMA N 7 Solo Sekolahan Artis, Ada Penyanyi hingga Bintang Film
Seorang penarik becak bernama Wiryo, 77, mengaku tidak mendapat penumpang setelah perlintasan KA Purwosari Solo ditutup. Dia yang biasa mangkal di area Stasiun Purwosari Solo pun hanya bisa pasrah.Selain itu, ada juga penarik becak lainnya bernama Manto, 60, yang mengaku mendapat Rp50.000 dalam sehari jika ramai penumpang. Tetapi, belakangan ini dia mengeluh tidak mendapatkan penumpang.
Stadion Manahan Dikelola Pemkot Solo, Rudy Berterima Kasih ke Jokowi
Masalah becak di Kota Solo semestinya tidak dianggap sepele. Mengingat jumlahnya begitu banyak bahkan mencapai ribuan yang terus digempur kemajuan zaman. Apalagi selama ini komunitas penarik becak sering meminta audiensi dan tak lelah mempertanyakan solusi terkait nasib mereka kepada Pemkot Solo.