Esposin, SOLO - Finalis Putra Putri Solo (PPS) 2014 bakal menyapa masyarakat Kota Bengawan dalam sebuah pentas ketoprak yang digelar di Gedung Pertunjukan Taman Belekambang, Rabu (13/5/2015), pukul 19.00 WIB.
Promosi BRI Dampingi Petani Jeruk Semboro di Jember Terapkan Pertanian Berkelanjutan
Tidak semua finalis PPS 2014 yang berjumlah 20 orang akan tampil di panggung sebagai pemain, namun juga sebagai panitia dan penata artistik dalam pentas ketoprak.
Bekerja sama dengan Ketoprak Seniman Muda Surakarta (KSMS), mereka sepakat menggelar ketoprak dengan mengangkat lakon Saija dan Adinda.
Salah satu finalis PPS 2014, Devian Satria Kusuma Pravida, 20, mengatakan pentas ketoprak menjadi salah satu agenda besar yang telah dipersiapkan PPS 2014 sejak awal tahun ini. Menurut dia, setiap angkatan PPS memang diwajibkan untuk menggelar agenda seni budaya dengan skala besar.
“Kami sudah menjalankan serangkaian agenda dan baru kali ini kami menggelar agenda berskala besar dengan mengadakan pentas ketoprak. Setelah pentas ini, kami baru fokus persiapkan agenda untuk pemilihan PPS 2015,” kata Devian saat berbincang dengan
Devian menyampaikan hanya 12 finalis PPS 2014 yang bakal menjadi pemain dalam pentas ketoprak, sedangkan 8 finalis sebagai panitia dan penata artistik.
Menutut dia, para pemain telah berlatih sejak awal April tahun ini dengan didampingi para seniman KSMS. Mendekati jadwal pentas, lanjut Devian, latihan dilakukan semakin intens.
“Mulai pekan ini kami akan lebih sering latihan, termasuk mencoba pentas langsung di panggung. Pentas ini menjadi tantangan bagi kami karena tidak semua finalis piawai bermain peran. Meski demikian, kami akan mencoba tampil sebaik mungkin,” ujar Devian yang akan memerankan tokoh utama Saija itu.
Putri Solo 2014, Siska Kusumaningrum, menjelaskan lakon Saija dan Adinda bercerita tentang konflik yang terjadi dalam sebuah kadipaten. Konflik tersebut terjadi antara jajaran penguasa atau pemimpin kadipaten dengan rakyat.
Menurut Siska, jajaran penguasa kadipaten ingin menguasai dan mengambil harta para rakyat.
“Istri adipati ingin mengadakan pesta besar-besaran. Bersama ajudannya, dia memanfaatkan kekuasan untuk mengambil hak rakyat. Jajaran penguasa mengambil hak rakyat melalui jalur pajak yang tidak wajar hingga mengambil langsung harta-harta rakyat,” jelas Siska yang memerankan tokoh Adinda.
Siska menyampaikan pemilihan lakon Saija dan Adinda tidak lain untuk mengajak semua lapisan masyarakat agar membuka mata labar-lebar tentang adanya kasus korupsi. Menurut mereka, tindakan dan ksus korupsi tidak bisa dibiarkan begitu saja terjadi.
Peran masyarakat, lanjut dia, harus mampu mengontrol kebijakan penguasa.
“Nanti [dalam pentas ketoprak] ada rakyat yang mencoba melawan pengusaha. Rakyat itu melihat ketidakadilan yang terjadi padanya dan orang-orang kecil lain. Kami berharap banyak anak muda lain yang menonton pentas. Selain untuk penyadaran tentang korupsi, pentas ini semoga bisa mengajak anak muda untuk lebih gemar menyaksikan ketoprak,” jelas dia.