Dari 18 ekor domba itu, tujuh ekor mati, dua ekor hilang dan sembilan ekor luka-luka. Informasi yang dihimpun Esposin, Kamis, menyebutkan ke-18 domba itu berada di Desa Sokoboyo namun berbeda dusun. Seekor domba milik Parmo, warga Dusun Geneng RT 003/RW 008 mati, domba-domba milik Soyo, warga Dusun Kembang RT 001/RW 004, tiga ekor mati dan dua hilang. Hingga berita ini ditulis, dua ekor domba itu belum ditemukan.
Promosi Agen BRILink Mariyati, Pahlawan Inklusi Keuangan dari Pulau Lae-lae Makassar
Sementara itu, domba-domba milik Jono, warga Dusun Kembang RT 001/RW 004, tiga ekor di antaranya mati dan enam ekor luka berat. Seedangkan domba-domba milik Kasiman dan Karwoko, warga Dusun Kembang RT 002/RW 004 masing-masing tiga ekor luka berat.
Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban (Kasi Trantib) Kecamatan Slogohimo Jarno memaparkan pemangsaan domba terjadi berturut-turut diawali Rabu sekitar pukul 20.00 WIB di kandang milik Karwoko. “Pemilik domba melihat dombanya dimakan anjing. Warga pun bergegas keluar rumah untuk siskamling. Saat warga konsentrasi di rumah Karwoko mendadak mendapat informasi domba milik Kasiman juga sudah dimangsa. Akibatnya warga resah dan bingung.”
Demi mengantisipasi berlanjutnya peristiwa itu, warga pun membekali diri dengan menyandang bedil. ”Warga berjaga-jaga dengan membawa senjata laras panjang untuk melumpuhkan binatang itu tetapi tidak tercapai,” ujar Jarno.