Esposin, KARANGANYAR -- Warga Lingkungan Domas RT 002/RW 009, Kelurahan Popongan, Kecamatan Karanganyar sempat heboh karena asap keluar dari dalam tanah di dekat rumah salah satu warga.
Informasi yang dihimpun Esposin dari berbagai sumber, asap muncul dari tanah di pekarangan rumah Sunarso, 74. Bahkan asap tersebut muncul dari dalam tanah diduga sejak awal Desember 2020. Awalnya hanya satu lubang yang mengeluarkan asap. Kemudian saat ini ada lima lubang di tanah yang mengeluarkan asap.
Promosi UMKM Binaan BRI, Minimizu Bawa Keunikan Dekorasi Alam ke Pameran Kriyanusa 2024
Selanjutnya pemilik rumah menghubungi perangkat kelurahan setempat, pihak kecamatan, dan Polsek Karanganyar. Salah satu alasannya adalah lubang tersebut terasa panas saat disentuh. Selain itu, warga khawatir terjadi hal yang tidak diinginkan. Bahkan informasi yang beredar, sejumlah orang mencium bau menyerupai belerang dari lubang di mana asap keluar.
Bikin Resah, Warga Minta Judi Cap Ji Kia di Kavling Syariah Kalijambe Sragen Bubar
"Ya sudah kami cek. Tetapi tidak mengeluarkan bau belerang," kata Ridwan saat dihubungi Esposin melalui pesan aplikasi WhatsApp, Sabtu (2/1/2021).
Sejumlah warga yang penasaran dengan informasi tersebut berdatangan untuk sekadar melihat, memotret, maupun mengambil video. Jika diamati, asap keluar mengepul jelas saat tidak ada hembusan angin. Bahkan di sekitar lubang yang mengeluarkan asap itu tidak ditumbuhi rumput.
Sepi, Pengunjung Objek Wisata Tawangmangu Merosot 3 Kali Lipat
Ini Penyebabnya
Anggota Polsek Karanganyar bersama BPBD Kabupaten Karanganyar mengecek lokasi tersebut. Kemudian setelah dicek, ternyata lubang tersebut dekat dengan kabel dan tiang listrik milik PLN. Ridwan menuturkan petugas PLN setempat sudah datang ke lokasi untuk mengecek lokasi asap keluar dari tanah."Tanah berasap sudah ketemu penyebabnya. Diduga aliran listrik di kabel ground. Ini sudah ditangani PLN," ujar dia.
Wuih! Boyolali Punya Istana Tenis Meja, Seperti Apa?
"Sudah ditangani petugas PLN bersama anggota Polsek Karanganyar. Sudah dinetralkan sehingga tidak membahayakan. Langsung diperbaiki dan sudah tidak ada lagi," ujar Sundoro saat dihubungi Esposin, Sabtu.