Esposin, SOLO — Ketua Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Solo, Daryono, memprediksi perputaran uang selama peringatan Haul Habib Ali bin Muhammad Al Habsyi di Kota Bengawan, Rabu-Jumat (18-20/1/2017), mencapai Rp225 miliar.
Promosi UMKM Binaan BRI, Minimizu Bawa Keunikan Dekorasi Alam ke Pameran Kriyanusa 2024
Angka itu diperoleh dengan asumsi minimal satu orang peserta haul membelanjakan uang di Solo sekitar Rp1 juta-Rp1,5 juta dengan jumlah peserta mencapai 150.000 orang.
Daryono menambahkan haul sangat efektif mendatangkan wisatawan karena peserta yang datang berasal dari luar kota.
“Dampak haul sangat luar biasa untuk mendorong perekonomian dan pariwisata. Peserta haul dari luar kota saat berkunjung ke Solo biasanya merasakan kuliner Solo, menginap, dan membeli oleh-oleh,” kata dia, Jumat (20/1/2017).
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Solo, Bandoe Widiarto, menyampaikan banyaknya wisatawan yang datang ke Solo memicu pertumbuhan di sektor perdagangan dan jasa, seperti hotel dan transportasi.
Dia menilai dampak haul tidak terlalu besar tapi kegiatan seperti ini dinilai perlu dan penting diadakan, terutama saat low season untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
“Banyaknya peserta haul membuat permintaan naik yang mendorong konsumsi masyarakat. Selain haul, bulan ini juga ada Imlek. Dampaknya tidak setinggi Lebaran tapi kegiatan tersebut tetap menyumbang pertumbuhan ekonomi Solo,” ungkap Bandoe, Jumat.
Menurut dia, ada tren kenaikan penarikan uang oleh perbankan di bulan ini untuk persiapan haul dan Imlek. Sejak awal bulan, penarikan uang paling tinggi terjadi pada Jumat dengan banyaknya uang kartal yang keluar dari BI Solo.
Solo yang merupakan kota meeting, incentive, convention, and exhibition (MICE), kata dia, memang perlu didorong untuk pelaksanaan kegiatan saat low season di saat konsumsi pemerintah dan investasi masih rendah.
Hal ini mengingat biasanya kegiatan dari pemerintahan baru banyak terjadi di semester II karena di awal tahun ini biasanya masih melakukan persiapan atau lelang untuk proses pembangunan.
“Beberapa meeting dari Jakarta sudah mulai masuk ke Solo dan diharapkan pelaksanaan Solo Great Sale [SGS] 2017 juga bisa mendongkrak perekonomian dengan kedatangan wisatawan dan adanya peningkatan konsumsi masyarakat. Oleh karena itu, bermacam kegiatan ini diharapkan mampu menekan laju perlambatan ekonomi,” kata dia.
Bandoe mengatakan outflow hingga Jumat sebanyak Rp152,3 miliar dan diproyeksi hingga akhir bulan mencapai Rp302,3 miliar atau naik 17,44% jika dibandingkan tahun lalu yang hanya Rp257,4 miliar.