Esposin, SRAGEN—Hashim Djojohadikusumo yang juga adik presiden terpilih Prabowo Subianto mendadak datang ke Dukuh Bojong dan Grogolan, Desa Manyarejo, Kecamatan Plupuh, Sragen, Selasa (13/8/2024) sore.
Hashim datang bersama istrinya Anie Hashim Djojohadikusumo dan anak perempuannya serta ditemani Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Hilmar Farid. Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) juga ikut dalam rombongan tersebut.
Promosi 12 Pemain BRI Liga 1 Perkuat Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia
Mereka sengaja datang untuk melihat koleksi di museum lapangan yang diinisiasi para mahasiswa, dosen, dan arkeolog dalam Program Penelitian Arkeologi Terpadu Indonesia (PATI) 2024. Kegiatan PATI 2024 tersebut dibiayai Yayasan Arsari Djojohadikusumo untuk penelitian arkeologi di wilayah dua dukuh tersebut. Kegiatan PATI diikuti sebanyak 33 mahasiswa dari tujuh perguruan tinggi (PT) di Indonesia.
Puluhan mahasiswa itu terdiri atas 30 mahasiswa berasal dari program studi arkeologi di enam PT, yakni Universitas Jambi, Universitas Indonesia (UI) Jakarta Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Universitas Udayana, Universitas Hassanudin Makasar, dan Universitas Haluoelo Kendari, serta tiga mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI) Solo.
Hashim Djojohadikusumo, Hilmar Farid, dan rombongan melihat koleksi fosil milik para empu balung yang ada di dua dukuh di Sragen tersebut. Fosil-fosil dari jenis binatang purba dipamerkan para mahasiswa dengan keterangan masing-masing, seperti fosil rahang stegodon, tulang rusa purba, tulang bovidae, dan pernik-pernik fosil tulang lainnya.
Mereka juga melihat langsung temuan fosil yang masih melekat di tanah hasil ekskavasi para mahasiswa di lima lokasi. Masing-masing lokasi berada di perbukitan dan petak ekskavasi terdapat fosil-gosil yang menempel di tanah.
Kunjungan mereka diiringi musik gejuk lesung yang merupakan kesenian khas Manyarejo dan senandung tembang bertema tentang balung buto. Fosil-fosil yang ditemukan itu ada yang berasal dari zaman prasejarah pleistosen (250.000-1,2 juta tahun silam). Semua fosil-fosil tersebut merupakan cagar budaya warisan dunia. PATI 2024 tersebut merupakan lanjutan dari PATI sebelumnya di 1-8 Agustus 2023 lalu di lokasi yang sama.
Dalam kegiatan itu, Hashim menutup rangkaian kegiatan PATI 2024 dan membuka program baru yang disebut Program Kebudayaan Terpadu Sangiran 2024-2028. Koordinator PATI 2024, Rochtri Agung Bawono, saat berbincang dengan wartawan, mengungkapkan setiap perguruan tinggi mengirimkan lima mahasiswa arkeologi dan satu orang dosen pendamping. Khusus dari ISI Solo, kata dia, sengaja dilibatkan pada PATI 2024 untuk memberi sentuhan sumber daya budaya warga Manyarejo.
“Ada tiga mahasiswa ISI Solo yang beradal dari program studi seni batik dan seni tari. Dalam PATI ini, kami berhasil melakukan ekskavasi sejumlah fragmen fosil, seperti bovidae, stegodon, dan rusa. Selain itu masih ada seribuan temuan fosil yang disimpan para empu balung. Kami juga mencari treatment yang tepat untuk konservasi alam. Selanjutnya, perlu ada pengelolaan sumber daya budaya,” jelas Rochtri yang juga arkeolog Universitas Udayana Bali.
Sementara, Hashim Djojohadikusumo berkomitmen akan menetapkan program di Dukuh Bojong dan Grogolan Desa Manyarejo Sragen ini agar desa ini kian maju dan berkembang. Dia mengapresiasi ikhtiar warga desa dan semangat desa untuk mendukung kegiatan PATI.
“Ke depan, kami akan mendukung pendidikan anak-anak desa dengan memberikan beasiswa. Kalau tidak ada sumber air, maka saya upayakan pemerintahan yang baru nanti akan membikinkan sumur untuk warga desa. Nanti di-support oleh Yayasan Wadah dan Yayasan Arsari Djojohadikudumo melengkapi dengan buku dan alat tulis,” jelas Hashim.