Esposin, SOLO -- Harga garam di Solo mulai turun sejak beberapa pekan terakhir. Dinas Perdagangan (Disdag) Solo memastikan garam di Kota Bengawan aman, baik dari kualitas barang maupun ketersediaannya.
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
Kepala Dinas Perdagangan Solo, Subagiyo, mengatakan beberapa pekan lalu sempat muncul kabar garam langka dan kenaikan harga garam. Pihaknya langsung menerjunkan tim khusus bersama dengan kepolisian dan Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo.
"Kami terjun ke enam pasar besar di Solo. Semua kami cek, baik ketersediaan barang, harga hingga kualitasnya. Hasilnya kualitas garam di Solo semuanya baik," kata dia, Jumat (18/8/2017).
Dia mengatakan juga mendengar isu adanya garam yang dicampur kaca beredar di pasaran. Dia mengatakan garam yang diduga dicampur dengan kaca tidak ditemukan di Solo.
Pemeriksaan garam dilakukan di Pasar Legi, Pasar Gede, Pasar Harjodaksino, Pasar Jongke dan Pasar Nusukan.
"Harga garam grosok [kasar] sudah ada pasokan dari Pati dan Juwono. Harganya yang sebelumnya Rp5.000 menjadi sekitar Rp3.000 [per kilogram], jadi [harga garam] sudah turun," kata dia.
Salah satu pedagang garam di Pasar Legi Solo, Vicky, mengatakan untuk harga garam bata yang sebelumnya Rp24.000 per pak turun menjadi Rp23.000 per pak. Untuk garam yang sebelumnya Rp20.000 per pak kini turun menjadi Rp17.000 per pak.
Selain harga yang sudah mulai turun, pasokan barang juga mulai bertambah. Sedangkan harga garam kasar yang sebelumnya mencapai Rp5.000 per kilogram saat ini menjadi sekitar Rp3.000 per kilogram.
Pasokan garam kasar juga sudah bertambah meskipun untuk kualitasnya belum optimal. "Menetes terus, jadi banyak susutnya," kata dia saat ditemui Koran Solo/JIBI di kiosnya, Jumat.