Sejumlah warga tengah duduk di sudut jalan tidak jauh dari rumah Ibunda Jokowi, Sujiatmi Notomoharjo di Jl. Raya Pleret, Sumber, Kecamatan Banjarsari Solo, Minggu (3/8/2014). Sebagian terlihat sibuk membersihkan bekas makanan dan minuman sisa acara yang baru saja digelar tepat di depan kediaman Ibunda Jokowi.
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
Ya kediaman ibunda Jokowi ini memang bergandengan depan belakang dengan rumah mantan Wali Kota Solo. Kondisi berbeda dengan lingkungan kediaman Jokowi yang terlihat sepi tak ada aktivitas. Rumah di sekitar lingkungan Jokowi pun terlihat tertutup rapat. Hanya terlihat sejumlah kendaraan yang lalu lalang melintas di depan kediaman Jokowi.
Berbeda dengan kondisi beberapa hari sebelumnya yang terlihat ramai. Pengawalan ekstra ketat pun diberlakukan di lingkungan tersebut saat Jokowi mudik. Aparat kepolisian dengan berpakaian preman maupun berseragam dinas terlihat berjaga di sekitar rumah Jokowi.
Sejak ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai Presiden terpilih, lingkungan tempat tinggal Jokowi mendadak ramai. Tak sedikit warga luar yang kerap datang untuk melihat dari dekat rumah sang calon Presiden.
Sumber yang merupakan daerah pinggiran Kota Solo, kini telah menjelma menjadi pusat perhatian hingga internasional. Warga yang tinggal di lingkungan sekitar rumah Jokowi pun mulai merasakan berkah lingkungannya kini menjadi terkenal.
“Banyak yang datang, tanya di mana rumah Jokowi. Tidak hanya satu dua orang, tapi bisa puluhan yang tanya,” ujar salah satu warga setempat, Agus Suranto ketika dijumpai Esposin.
Agus juga merasa kini tempat tinggalnya lebih aman karena banyak aparat kepolisian yang sering berkeliling di lingkungannya. Aparat ini setidaknya mengamankan aset milik Jokowi, termasuk rumah Ibunda dan saudara yang lain. “Kebetulan rumah saudara Jokowi juga tinggal di lingkungan sini. Sumber akan menjadi sejarah tersendiri tempat tinggal sang Presiden,” ujarnya.
Meroket Naik
Dari sisi ekonomi, Agus juga mengatakan harga tanah di lingkungannya meroket tajam. Harga tanah bervariasi Rp2 juta hingga menembus Rp3 juta per meter persegi.
“Harga tanah terus naik tajam. Tahun lalu hanya sekitar Rp1,5 juta-Rp2 juta per meter. Sekarang sudah Rp3 juta per meternya,” katanya.
Agus mengaku banyak warga yang mencari tanah di sekitar lingkungan sini. Mereka rata-rata ingin memiliki tempat tinggal di lingkungan rumah Jokowi. Namun tak sedikit pula warga yang enggan menjual tanah ataupun bangunannya. Warga tetap mempertahankan tempat tinggalnya. “Jadi mesti tawaran tinggi, tapi banyak warga yang tidak mau jual. Katanya eman-eman di sini akan jadi tempat sejarah,” tuturnya.
Senada disampaikan Ketua RT 006/RW 007 Sumber, Subardi. Dia mengatakan transaksi jual beli tanah di wilayahnya cukup tinggi dalam beberapa tahun terakhir. Namun sejak Jokowi ditetapkan sebagai Presiden terpilih oleh KPU, tak sedikit warga yang enggan melepas tanah dan bangunannya.
Mereka mempertahankan tanah dan bangunannya. Meskipun, pihaknya tak memungkiri jika banyak warga yang melirik tanah dan bangunan di Sumber.
“Mereka banyak yang cari tanah di sini. Tapi banyak yang tidak mau melepaskan. Tiap hari banyak yang datang ke saya dan tanya ada tidak tanah yang dijual di sini.”
Warga lainnya, Dodi Prayogo misalnya enggan melepas tanah dan bangunan berapapun nilai tawarannya. Dia mengaku senang bisa memiliki tempat tinggal tidak jauh dari rumah Jokowi. “Mau ditawar tinggi pun tidak akan saya lepaskan. Tinggal di sini sudah enak dan tambah ramai,” katanya.