SUKOHARJO--Puluhan petani Desa Toriyo dibantu anggota TNI dari Koramil Bendosari, kompak melakukan gropyokan massal untuk membasmi hama tikus, Senin (16/4/2012). Kegiatan tersebut sekaligus dalam rangka persiapan menghadapi musim tanam (MT) II.
Promosi Berkat Pemberdayaan BRI, UMKM Ini Optimalkan Produk Bambu hingga Mancanegara
Kepala Desa (Kades) Toriyo, Bendosari, Sunarno HS, didampingi Kaur Pembangunan, Khatamul Waladi, menyebutkan hama tikus menjadi momok menakutkan petani Totiyo selama empat musim tanam. Sunarno mengatakan masa tanam terakhir serangan tikus bahkan menyebabkan 90-an hektare areal gagal panen.
“Luas total areal persawahan Toriyo sekitar 125 hektare. Tapi sudah empat musim petani tidak bisa menikmati panen karena tikus. Termasuk periode terakhir, yang panen hanya sekitar 35 hektare, sisanya 90-0an hektare gagal panen,” ungkapnya ditemui Esposin di sela-sela kegiatan.
Dia menjelaskan gropyokan tikus yang dilakukan petani bersama anggota TNI dari Koramil bertujuan meminimalisasi risiko serangan menghadapi MT II. Menurut dia kegiatan serupa akan dilakukan secara rutin untuk mencegah kerusakan tanaman dan gagal panen seperti MT I karena sangat merugikan petani.
“Kegiatan gropyokan sudah beberapa kali dilakukan di areal persawahan Toriyo dan akan terus dilanjutkan untuk membantu petani mengatasi hama tikus,” beber Khatamul Waladi menambahkan. Selain petani dan anggota TNI, kata dia, gropyokan tikus melibatkan penyuluh pertanian lapangan (PPL).
Sementara pimpinan regu personil TNI dari Koramil Bendosari, Serma Saidi, mewakili Danramil Kapten (Inf) Gudjayadi, menyebutkan keterlibatan anggotanya dalam gropyokan tikus di Desa Toriyo atas permintaan warga. Dia menyatakan melalui kerja sama tersebut diharapkan dapat membantu petani.
“Kegiatan semacam ini bukan hanya sekali dan tidak hanya di Toriyo. Mudah-mudahan cukup bisa membantu para petani dalam mengatasi permasalahan hama tikus yang sangat merugikan,” tandasnya.