Sragen (Espos)--Sebanyak 24 kios dari total 54 kios di Pasar Mebel dan Konveksi Kalijambe dialihkan hak pemakaiannya kepada pedagang mebel di sekitar lokasi pasar, yang tergabung dalam Paguyuban Ngudi Makmur.
Pengalihan yang dibarengi proses jual beli dengan nilai Rp 20 juta-Rp 21 juta itu ditujukan untuk kembali menghidupkan roda perekonomian di pasar yang lama “mati suri”.
Promosi Dukung Perkembangan Industri Kreatif, BRI Gelar Kompetisi Creator Fest 2024
Menurut Sekretaris Paguyuban Ngudi Makmur, Mustaqim, kondisi Pasar Mebel dan Konveksi Kalijambe selama ini memang sepi. Meski memakai label “pasar mebel”, namun hasil olahan pengusaha mebel sekitar justru dibawa ke luar Sragen.
Untuk itu, Mustagim menandaskan 28 anggota paguyuban berniat membeli kios di pasar tersebut. Selain dapat meramaikan pasar, pedagang juga ingin menekan biaya transportasi mebel ke luar Sragen.
“Sebenarnya ada 28 pedagang mebel yang ingin beli kios, tapi sementara baru 24 kios. Sisanya masih dalam proses pengalihan. Harapan kami, Jumat (23/7) sore, pedagang sudah bisa boyongan ke pasar,” ungkap Mustaqim, saat dijumpai Esposin, di Kantor Kecamatan Kalijambe, Selasa (20/7).
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Perpajakan Daerah (DP2D) Sragen, Parsono menandaskan pihaknya mendukung langkah pedagang. Melalui langkah tersebut, dia berharap Pasar Mebel dan Konveksi Kalijambe yang selama ini sepi menjadi ramai. Disamping itu, pedagang mebel juga dapat menjalankan usaha mereka secara lebih efisien lantaran bisa menekan biaya transportasi.
Penyerahan kunci 24 kios, sambungnya, telah dilakukan Selasa pagi. Sedangkan pada Jumat sore, pihaknya berencana melakukan soft launching pasar. Grand launching dijadwalkan akan dilaksanakan 1 Agustus mendatang.
tsa