Esposin, KLATEN –Muh. Tanwir, seorang calon haji (calhaj) asal Pepe Kecamatan Ngawen, Klaten batal naik haji lantaran meninggal dunia beberapa hari lalu. Saat ini, jumlah calhaj asal Kabupaten Bersinar mencapai 761 orang.
Promosi Kisah Klaster Usaha Telur Asin Abinisa, Omzet Meningkat Berkat Pemberdayaan BRI
Berdasarkan informasi yang dihimpun Esposin, Muh. Tanwir meninggal dunia di Rumah Sakit Islam (RSI) Klaten, awal pekan lalu. Muh. Tanwir tercatat sebagai calhaj kelompok terbang (kloter) 31 Klaten. Sesuai jadwal, Kloter 31 akan masuk ke asrama Donohudan, Boyolali, Jumat (19/8/2016). Kloter 30 asal Klaten juga dijadwalkan berangkat ke asrama Donoduhan, Jumat.
“Calhaj yang meninggal dunia dari kloter 31 itu akan diganti Sumirah Kadir Hari dari kloter 57. Sumirah berasal dari Cokro, Tulung [sesuai jadwal, kloter 57 mestinya berangkat ke asrama Donohudan, 30 Agustus mendatang],” kata PLt. Kepala Seksi (Kasi) Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kementerian Agama (Kemenag) Klaten, Bakri, kepada Esposin, Kamis (18/8/2016).
Hal senada dijelaskan Seksi Barang Jemaah Haji Klaten, Anif Solikhin. Meninggalnya seorang calhaj dari Klaten mengakibatkan jumlah haji berkurang.
“Kalau ada yang meninggal dunia, uang dari calhaj yang bersangkutan otomatis akan dikembalikan. Ahli waris dipersilakan mengurus persyaratannya. Nantinya, uang pengembalian ibadah haji akan ditransfer. Bidang saya mengawasi barang bawaan calhaj. Hasil pantauan kami, calhaj asal Klaten sudah mematuhi peraturan dengan membawa barang tidak berlebihan,” katanya.
Berdasarkan data yang dihimpun Esposin, jumlah 761 calhaj asal Klaten terdaftar dalam tiga kloter. Kloter 30 berjumlah 350 orang, kloter 31 berjumlah 355 orang, dan kloter 57 berjumlah 56 orang.
Dilihat dari latar belakang pekerjaannya, Calhaj terbanyak berasal dari pegawai negeri sipil (pns), yakni 247 orang. Para calhaj asal Klaten sudah berpamitan ke jajaran Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida) Klaten, Rabu (10/8/2016). Pemberangkatan dan pemulangan calhaj Klaten dipusatkan di GOR Gelarsena Klaten.