Sragen (Esposin) - Gudang barang rongsokan milik Murjoko, 49, warga RT 6 Balak, Tegaldowo, Gemolong, Sragen, Minggu (31/7/2011) ludes terbakar. Akibat kejadian itu, Murjoko harus menanggung kerugian sekitar Rp 20 juta.
Promosi 12 Pemain BRI Liga 1 Perkuat Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia
Kandang ternaknya yang berada di sisi gudang pun ikut terlahap Si Jago Merah. Akibatnya, ia harus merelakan puluhan ayam bangkoknya mati terpanggang. Selain itu, puluhan kuintal barang rongsokannya pun hangus terjilat api. “Ada puluhan kuintal rosok seperti kardus, ember dan botol minuman di sana. Kalau ditotal, kerugiannya bisa sampai Rp 20 juta,” ujar Murjoko saat ditemui di lokasi kejadian.
Dipaparkan Murjoko, setelah mengetahui api mulai melahap gudangnya, warga berinisiatif merobohkan sejumlah rumah gedhek penimbun rongsokan lain sehingga api tak sempat merembet ke rumah tetangga. “Saat kebakaran, saya sedang di pasar. Karena istri juga sedang mandi, gudang jadi tak terawasi. Untung anak saya yang sedang nonton TV tahu ada api. Kalau tidak, mungkin api bisa menjalar ke rumah yang lain, termasuk rumah kami,” ungkapnya.
Selepas kejadian itu, Murjoko mengaku kebingungan. Pasalnya, ia berencana membayar tunjangan hari raya (THR) para pekerjanya dari hasil penjualan ayam bangkoknya. “Tumpukan rongsok yang memang sengaja saya simpan juga sudah ludes. Padahal itu juga mau dijual. Bingung, Mas,” keluhnya.
Kapolsek Gemolong, AKP Sri Wahyuni, mengatakan kejadian tersebut murni akibat kelalaian pemilik gudang. “Karena obongan-obongannya tidak diawasi, api jadi membesar tak terkendali. Padahal di sana banyak bahan yang mudah terbakar seperti plastik dan kardus,” terangnya.
m99