Esposin, SOLO -- Muhammad Fachru Rozy (Rozy), 7, meninggal dunia, Selasa (18/9/2013) pagi. Rozy, meninggal pukul 06.45 WIB di ruang Picu, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Moewardi, Solo.
Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
Ibunda Rozy, Endang Priyanti, menuturkan, sebelumnya, kondisi puteranya yang menderita menderita gizi buruk dan tumor abdomen semakin memburuk.
Sementara Kasubag Hukum dan Humas RS Dr. Moewardi, Elysa, mengatakan pihak rumah sakit telah berusaha maksimal untuk Rozy. Rozy juga telah dipindah ke ruang Picu agar penanganan semakin maksimal. Namun kondisinya memang sudah kian menurun.
Informasi yang dihimpun Esposin, untuk biaya rumah sakit sepenuhnya sudah di-backup beberapa pihak diantaranya PMI, Soloraya Peduli dan sejumlah pihak lain.
Sebelumnya, saat ditemui Esposin, Kamis (12/9/2013), Rozy, 7, tampak terbaring di Ruang Melati 2 kamar 4-i , RSUD Dr. Moewardi. Kondisi kesehatan anak kelas II Sekolah Dasar (SD) Kartodipuran 21, Solo ini terus menurun. Siswa berprestasi itu hanya memiliki berat badan sekitar 14 kilogram.
Ibunya, Endang Priyanti, 35 saat ditemui Esposin, Kamis, sangat berharap anaknya bisa kembali sehat. Ia berusaha keras mencari jalan untuk membiayai pengobatan sendiri karena sudah tak memiliki suami yang menafkahinya. Endang saat itu mengatakan, beberapa waktu lalu dari Dinas Sosial Solo telah mendampinginya untuk mengupayakan bantuan biaya perawatan, namun tidak membuahkan hasil. Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) yang diharapkannya sulit untuk diperolehnya.
“Dinas sosial telah memberikan surat rekomendasi kepada pihak RT RW di wilayah tempat tinggal saya agar Jamkesmas bisa saya gunakan, tetapi tetap saja tidak berhasil, kok rasanya sulit sekali mendapatkan Jamkesmas, padahal anak saya kondisinya juga sudah seperti ini,” ujarnya sembari menangis.
Dokter RS Dr. Moewardi, Endang Tatar mengatakan dirinya telah memeriksa penyakit yang diderita Rozy. “Anak itu menderita gizi buruk. Kondisinya sudah sangat kritis dan harus segera ada tindakan medis,” paparnya, Kamis.
Menurut Kasubag Hukum dan Humas RS Dr. Moewardi, Elysa, Kamis, kepada Esposin mengatakan, pihak rumah sakit akan menjalankan protocol therapy untuk tindakan perawatan Rozy. Ia menegaskan bila perawatan tetap dilakukan meskipun orang tuanya kurang mampu membiayai pengobatan.
“Dengan Protocol therapy, kami pihak rumah sakit akan mengupayakan biaya pengobatan Rozy ke berbagai pihak seperti Pemerintah Kota (Pemkot) Solo. Bagaiamanapun kami akan memberikan pelayanan semaksimal mungkin terhadap semua pasien,” jelasnya.