Esposin, SOLO--Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka akan mengenalkan Direktur Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) yang baru pekan depan.
Di satu sisi, Gibran menyarankan menghentikan kerja sama operasional (KSO) TSTJ dan menargetkan kinerja TSTJ lebih baik dari manajemen sebelumnya.
Promosi Kisah Klaster Usaha Telur Asin Abinisa, Omzet Meningkat Berkat Pemberdayaan BRI
Gibran mengatakan ada banyak orang yang mendaftar pada seleksi Direktur TSTJ 5 sampai 14 April 2023. Tiga orang mengikuti tahapan wawancara dengan Gibran sejauh ini. Gibran sudah menentukan Direktur TSTJ yang baru, Rabu (3/5/2023). Namun dia merahasiakan Direktur TSTJ yang baru itu.
Gibran hanya mengatakan Direktur TSTJ yang baru adalah warga Solo. Salah satu dari tiga orang yang diwawancarai Gibran memiliki pengalaman kerja di Kebun Binatang Surabaya.
“Wis tak pilih. Nanti pekan depan dilantik,” kata dia ditemui wartawan di Balai Kota Solo, Rabu siang.
Selain Direktur TSTJ, Gibran telah memilih satu Dewan Pengawas TSTJ dari unsur Aparatur Sipil Negara (ASN). Direktur TSTJ dibantu bendahara dan akuntan dalam bekerja.
Gibran mengatakan Direktur TSTJ yang baru telah diberikan arahan untuk mengembangkan kerja sama pembangunan fase II Solo Safari dan mengembangkan tanah-tanah yang belum termanfaatkan.
“TSTJ ini kan kayak mulai dari nol lagi. Diperbarui semua. Harapannya bisa naik lagi melebihi manajemen yang lama,” papar dia.
Selain itu, Direktur TSTJ diminta memantau kerja sama-kerja sama atau KSO. Gibran meminta KSO yang sudah ada dihentikan.
“KSO yang sudah jalan dihentikan saja kerja samanya. Yang gak ceta diberhentikan,” papar dia.
“Tahu gak KSO ada berapa di TSTJ. Akeh banget dan semua tidak jalan, taman keceh, taman apa, bombom car, ora ceta,” jelas dia.
Ditanya wartawan ada dampak atau tidak dengan pemutusan perjanjian, Gibran mengatakan Pemkot Solo sudah memberikan kesempatan kepada perusahaan, namun tidak komitmen.
“Lha wong ora jalan gak disetop, ngelek ngelekin wae, orang yang tidak komitmen. Diberikan kesempatan kerja sama tidak komitmen setop wae,” papar dia.
Gibran mengklaim KSO yang sudah ada itu merupakan kerja sama dari pimpinan sebelumnya. Gibran menyisir satu per satu KSO. Dia ingin jumlah KSO sedikit, punya komitmen, dan punya modal.
Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam Sekretariat Daerah Kota Solo, Arif Handoko, mengatakan ada empat KSO dengan TSTJ, termasuk dengan Taman Safari Indonesia. KSO selain dengan Taman Safari Indonesia ada yang mulai 2018 dan 2019. Kerja sama bervariasi dari lima tahun sampai 20 tahun.
Sebelumnya, Arif menjelaskan Taman Safari Indonesia mengelola kebun binatang pada fungsi rekreasi. Direktur TSTJ nantinya bertugas menangani fungsi konservasi satwa dan fauna di Solo Safari.
Misalkan menangani tukar menukar satwa, pengajuan kandang ke kementerian. Selain itu, Direktur TSTJ bertanggung jawab dengan laporan keuangan kepada Wali Kota Solo, termasuk melakukan tindak lanjut kerjasama operasional, termasuk menjembatani Pemkot Solo dengan Taman Safari Indonesia.
Sementara dari laman resmi Pemkot Solo Surakarta.go.id, ada tiga nama yang lolos mengikuti wawancara bersama Wali Kota Gibran, yakni Achmad Syukri Prihanto, Diatri Nari Rarih, dan TM Fuad Hassan.