Esposin, SOLO -- Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, menyiapkan produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk dijadikan sebagai merchandise unggulan saat pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Solo, akhir bulan ini.
Beberapa yang sudah dipilih yakni batik serta jam tangan kayu. “Kualifikasinya nanti seperti apa biar dikurasi lagi sama kepala dinas. Ada batik, jam tangan kayu juga. Beberapa lagi segera kami finalkan. Soalnya Maret nanti sudah mulai,” kata Gibran seusai membuka acara peningkatan akses pemasaran UMKM oleh Bank Indonesia Solo di Swiss Bell Tirtonadi, Rabu (2/3/2022).
Promosi Dukung Perkembangan Industri Kreatif, BRI Gelar Kompetisi Creator Fest 2024
Gibran mengatakan nantinya butuh hingga ratusan produk untuk merchandise pertemuan G20 nanti di Solo. Sampai saat ini sudah banyak yang masuk dalam daftar seleksi.
Baca Juga: Solo Jadi Tuan Rumah Working Group Pra TIIWG G-20, Ini Alasannya
Pemilihan produk lokal tersebut, menurutnya, sesuai dengan instruksi pemerintah pusat yang mendorong agar UMKM bisa jadi unggulan suvenir acara bertaraf internasional.
Proses seleksi dilakukan secara ketat berdasar pada kualitas, pengemasan, serta keunikan produk. Sejauh ini, UMKM Solo, kata Gibran, sudah memenuhi ketiga syarat tersebut. Selain kerajinan tangan, nantinya juga bakal disuguhkan makanan khas Solo.
Kuliner Solo
Harapannya agar tamu G20 selain mendapat merchandise juga bisa mencicipi kuliner Solo mengingat para tamu tak bisa keluar area acara untuk city tour. “Kualitas, packaging, bentuknya, sudah bagus sekali. Tinggal kasih logo G20 atau Paragames. Ada beberapa lah nanti,” tambah Gibran.Baca Juga: G20 Berpotensi Untungkan UMKM Rp1,7 Triliun dan 33.000 Lapangan Kerja
Sementara itu, Bank Indonesia Solo terus berupaya meningkatkan kualitas produk UMKM di wilayah Soloraya. Mereka melakukan pelatihan peningkatan akses pemasaran melalui kurasi on boarding dan showcasing UMKM Soloraya pada Rabu siang.
Acara kolaborasi antara Pemerintah Daerah (Pemda) dan Ralali.com tersebut bertujuan memastikan UMKM memiliki standar mutu dan kelayakan. Sekaligus meningkatkan keahlian para pelaku usaha dalam mengelola lapak di aplikasi Ralali.com sehingga bisa eksis dan onboard menjual produknya secara berkelanjutan.
“Ini sebagai komitmen Bank Indonesia Solo untuk mendukung UMKM sebagai tulang punggung ekonomi ini segera pulih,” kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Solo, Nugroho Joko Prastowo, Rabu.
Baca Juga: Jokowi Dorong G20 dan B20 Aktif di Pemulihan Ekonomi Global
Peserta kegiatan sebanyak 67 UMKM pada sektor makanan, fashion, dan craft yang telah lolos kurasi dari dari 400 pendaftar. Joko menambahkan kegiatan tersebut merupakan salah satu dari berbagai program kreatif yang mengedepankan digitalisasi.
Ekosistem Digital
Goals mereka yakni mendukung tercapainya 30 juta UMKM terhubung dengan ekosistem digital (onboarding) pada 2023. Program-program tersebut dilakukan antara lain dengan memastikan produk UMKM terjaga kualitas dan kuantitasnya melalui program kurasi, menyelenggarakan berbagai kegiatan secara luring maupun daring."Selain itu memperluas pengguna baru QRIS hingga 15 juta pada 2022, dan mengkampanyekan Gernas BBI [Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia] dan BWI [Bangga berWisata di Indonesia] melalui berbagai kegiatan,” kata Joko.
Baca Juga: Presidensi G20 Indonesia Dorong Akselerasi Pemulihan Ekonomi Nasional
Lebih lanjut, Joko, mengatakan kegiatan serupa bakal terus dilakukan secara berjenjang. Menurutnya, selama ini yang paling penting dari pemberdayaan UMKM bukanlah bantuan saja. Melainkan pendampingan sebagai bentuk dukungan berkelanjutan.
Tujuan jangka panjangnya yakni mengubah mindset atau pola pikir pelaku usaha sehingga bisa diajak berubah bersama-sama. Harapannya ketika nanti ada momen yang tepat seperti G20 pada Maret dan Juni mendatang, produk lokal Solo sudah siap dipromosikan.