Esposin, SOLO– Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka meminta lurah dan camat turun tangan mencegah bentrokan antar perguruan bela diri kembali terjadi di Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Solo.
“Untuk keamanan dan ketertiban, lurah serta camat harus turun tangan, terutama yang kemarin itu,” kata Gibran ditemui wartawan di Balai Kota Solo, Selasa (23/5/2023).
Promosi UMKM Binaan BRI, Minimizu Bawa Keunikan Dekorasi Alam ke Pameran Kriyanusa 2024
Gibran menjelaskan Kapolresta Solo Kombes Pol Iwan Saktiadi telah menindaklanjuti bentrokan dua massa di simpang Genengan, Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Solo, Minggu (21/5/2023).
Kapolresta Solo, Kombes Pol Iwan Saktiadi, mengungkapkan terjadinya bentrok antara dua kelompok perguruan bela diri di Simpang Empat Genengan. Bentrok semula dari adanya 100-an anggota salah satu perguruan bela diri yang melintas di Simpang Empat Genengan.
Ada anggota rombongan yang diduga bleyer-bleyer sepeda motornya. Aksi itu memancing beberapa anggota perguruan bela diri lainnya. Kebetulan tak jauh dari Simpang Empat Genengan merupakan lokasi berlatih kelompok perguruan bela diri lain.
Salah satu sumber Esposin, 71, yang juga warga setempat menjelaskan bentrokan itu sudah terjadi kali kedua per Minggu (21/5/2023). Bentrokan terjadi dengan jumlah massa yang sama.
Dia belasan pengendara sepeda motor yang konvoi bleyer-bleyer dari arah timur ke arah barat sekitar 15.30 WIB, Minggu. Kelompok itu membawa bendera besar. Ada sejumlah perempuan terlibat mengendarai sepeda motor maupun dibonceng.
Menurut dia, dua kelompok yang diduga perguruan silat itu sempat bentrok. Bahkan kedua kelompok saling lempar batu. Batu itu sampai ke Jl Sumpah Pemuda, Solo yang merupakan salah satu jalanan dengan kondisi lalu lintas ramai
"Ya jelas mengganggu. Kami ingin ketenangan. Ramai-ramai kita kerja gak dapat duit," ungkapnya.
Pantauan Esposin sejumlah polisi bersiaga di depan Pondok Pesantren Yatim Piatu Al- Ikhsan sampai malam. Kondisi lalu lintas lancar waktu ada kehadiran polisi.