Esposin, SOLO – Silir. Nama itu identik dengan pusat bisnis esek-esek alias pelacuran di Solo. Letaknya di Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon, kawasan pinggiran dekat Bengawan Solo. Sudah bertahun-tahun kawasan prostitusi itu ditutup, namun istilah kawasan pelacuran tetap melekat di benak masyarakat ketika nama itu disebutkan.
Prostitusi di Silir merupakan kelanjutan dari sejarah bisnis esek-esek alias lokalisasi di Kota Solo yang berkembang setelah 1870 saat modal swasta berkembang. Saat itu mulai berkembang usaha perkebunan tebu, perusahaan kereta api, pembukaan jalan raya yang membutuhkan buruh dari daerah lain (migran). Di samping itu, banyak orang Belanda dan asing lain yang ke negeri ini tanpa membawa istri.