Esposin. SOLO—Seperti hari-hari biasa, pagi itu, Kamis (22/8/2024), ratusan siswa SDN Kleco 1 Solo melaksanakan pembelajaran di sekolah. Para siswa ada yang belajar di ruang kelas masing-masing, ada juga yang melakukan aktivitas olahraga di halaman sekolah. Namun tiba-tiba gempa mengguncang SDN Kleco 1 Solo.
Siswa di ruang kelas tiba-tiba berteriak dan berlindung di bawah meja. Guru dan siswa yang berada di halaman tiarap. Setelah gempa reda, satu per satu guru mengarahkan para siswa ke tempat yang lebih terbuka yakni halaman sekolah.
Promosi Berkat Pemberdayaan BRI, UMKM Ini Optimalkan Produk Bambu hingga Mancanegara
Namun setelah itu, tiba-tiba gedung lantai II SDN Kleco 1 Solo kebakaran. Muncul api di sejumlah titik. Selang berapa lama, mobil pemadam kebakaran tiba dan segera memadamkan api.
Meski para siswa berhasil dievakuasi, sayangnya ada korban terjebak di dalam mobil yang tertimpa pohon. Korban lain terjebak di reruntuhan bangunan yang sempit. Tim gabungan langsung melakukan evakuasi.
Tim gabungan terbagi dari beberapa kelompok. Ada yang melakukan penyisiran gedung sekolah untuk memastikan tidak ada korban yang tertinggal. Ada juga tim yang menyelamatkan korban terjebak di sebuah mobil yang tertimpa pohon tumbang.
Lalu ada tim yang melakukan pembobolan tembok untuk menyelamatkan korban tertimpa reruntuhan. Setelah tembok dibobol, petugas menyusuri ruang sempit menyelamatkan satu orang guru dan siswa yang terjebak.
Di lantai II, masih dua korban siswa dan guru yang terjebak. Satu siwa yang luka kaki tidak bisa berjalan, dia kemudian diselamatkan menggunakan tali dan diturunkan ke bawah.
Sata korban lagi, diluncurkan ke bawah menggunakan teknik flying fox dengan tandu. Setelah berhasil diselamatkan, para korban dibawa dengan tandu ke ruang medis.
Semua korban dinyatakan sudah berhasil dievakuasi. Dengan begitu simulasi mitigasi bencana alam gempa bumi, kebakaran, dan kekeringan di SDN Kleco 1 Solo, Kamis pagi berakhir.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solo, Nico Agus Putranto mengatakan simulasi itu dilakukan untuk memberikan pembelajaran dan peningkatan kapasitas untuk siswa serta guru.
“Khususnya kesiapsiagaan bencana untuk kemarau, gempa bumi, dan cuaca ekstrim, sehingga hari ini kami lakukan simulasi untuk memberikan pembelajaran dan peningkatan kapasitas khususnya untuk jajaran pendidikan,” kata dia ketika ditemui wartawan selepas simulasi, Kamis (22/8/2024).
Selain itu, dia mengatakan simulasi tersebut dimaksudkan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat agar siap menghadapi bencana alam terutama kebakaran dan kekeringan yang masih sering terjadi di Kota Solo.
Kepala SDN Kleco 1 Solo, Prapti Handayani menyambut baik simulasi mitigasi bencana tersebut lantaran bisa melibatkan siswa, komite, guru, dan lainnya. Sehingga, dia mengatakan pemahaman tentang mitigasi bencana bisa meningkat.
“Sehingga secara langsung anak-anak bisa tahu persis apa yang harus dilakukan jika sewaktu-waktu ada bencana gempa bumi,” kata dia. Prapti mengatakan ini merupakan kali pertama sekolahnya digunakan untuk simulasi mitigasi bencana.
Adapun pihak yang terlibat BPBD, Tim SAR gabungan, TNI, Polri, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Damkar Kota Solo, serta relawan.