SRAGEN- Putus asa dengan penyakit maag dan sesak nafas yang dideritanya, Sungatmi, 62, warga asal Dukuh Genengan RT 001, Desa Karanganom, Sukodono, Sragen nekat mengakhiri hidup dengan cara gantung diri menggunakan tali plastik di belakang rumah, Rabu (7/3), sekitar pukul 06.15 WIB.
Promosi UMKM Binaan BRI, Minimizu Bawa Keunikan Dekorasi Alam ke Pameran Kriyanusa 2024
Kapolres Sragen, AKBP Susetio Cahyadi, melalui Kasubag Humas, AKP Mulyani, saat dijumpai espos.id, Kamis (8/3/2012), mengungkapkan peristiwa itu bermula saat suami korban, Parman, 70, pergi ke kamar mandi di belakang rumah untuk cuci muka pada pagi hari. Menurut dia, Parman mendengar suara istrinya di sebelah utara kandang ayam.
“Parman bertanya kepada istrinya apa yang dilakukan. Korban menjawab tengah bersih-bersih. Parman pun tak curiga dan kembali masuk rumah. Namun setelah beberapa menit Parman mencari korban ke belakang rumah. Ternyata korban sudah tergantung di pada bandar rumah bagian belakang dengan seutas tali berwarna kuning sepanjang dua meter,” ujarnya.
Parman kaget dan sontak berteriak minta tolong. Warga mulai berdatangan untuk melihat apa yang terjadi. Setelah mengetahui ada gantung diri, ada warga yang melaporkan kejadian itu ke Polsek Sukodono. Korban kemudian dievakuasi dengan sepengetahuan aparat kepolisian. Aparat Polsek bersama tim medis segera memeriksa korban.
“Hasil pemeriksaan tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan. Dari keterangan keluarga, korban menderita skait maag kronis dan sesak napas yang tak segera kunjung sembuh. Korban diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan,” pungkasnya.