WONOGIRI-Diduga kesepian ditinggal istri merantau, Minto Wiyono, 75, seorang petani asal Dusun Tenongan, Desa Jendi, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri, nekat gantung diri di sebuah gubuk, Kamis (16/2). Setelah diperiksa tim medis yang disaksikan perangkat desa dan Polsek Selogiri, jenazah korban diserahkan pada pihak keluarga untuk dimakamkan.
Promosi Berkat Pemberdayaan BRI, UMKM Ini Optimalkan Produk Bambu hingga Mancanegara
Informasi yang dihimpun Esposin, korban gantung diri dengan seutas tali plastik. Sedangkan gubuk di tengah persawahan itu setinggi 145 cm. Korban kali pertama ditemukan petani lainnya, Marimim, warga Dusun Ngelo, Desa Jendi. Saksi Marimin saat itu sedang menyiangi di sawah miliknya, sekitar pukul 07.00 WIB.
Awalnya saksi menduga korban adalah memedi sawah karena menggelantung dengan kaki sedikit ditekuk. Kapolsek Selogiri, AKP H Warseno mewakili Kapolres Wonogiri, AKBP Ni Ketut Swastika seusai dari lokasi kejadian menceritakan, korban diduga menderita depresi karena hidup sendiri di rumahnya.
“Istri merantau sedangkan anak korban sudah berumah tangga dan menempati rumah sendiri,” ungkapnya.
Sementara itu, tokoh masyarakat Selogiri yang juga anggota DPRD Wonogiri, Samino menyatakan, korban tak pernah mengeluh soal penyakit. “Rabu malam, korban masih melihat televisi bersama teman akrabnya bernama Pak Cip. Pada waktu itu korban bilang kalau istrinya akan pulang Jumat. Apa makna perkataan itu kami tidak tahu, yang jelas hari ini (Kamis) korban ditemukan tewas dengan cara gantung diri,” jelasnya. JIBI/SOLOPOS/Trianto Hery Suryono