Esposin SRAGEN — Tim Penyelamatan Museum dan Cagar Budaya Kemendikbudristek di Sangiran, Sragen, melakukan ekskavasi fosil gading gajah sepanjang 3 meter di Dukuh Ngebung RT 004/RW 002, Desa Ngebung, Kecamatan Kalijambe, Sragen, Selasa (1/8/2023). Fosil gading gajah purba yang ditemukan warga pada Senin (31/7/2023) sore itu diperkirakan berumur 800.000 tahun karena berada di lapisan tanah formasi 1.
Penanggung jawab Penyelamatan Temuan, Monitoring, dan Imbalan Museum dan Cagar Budaya Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Suwita Nugraha, mengungkapkan proses ekskavasi fosil tersebut dilakukan sejak pukul 08.30 WIB dan ditargetkan selesai satu hari. Dia mengatakan ekskavasi itu melibatkan lima orang. Hingga pukul 11.30 WIB sudah terlihat struktur gading gajah purba itu dari ujung hingga pangkal sepanjang 3 meter. Bagian pangkalnya berdiameter sekitar 20 cm.
Promosi Lestarikan Warisan Nusantara, BRI Dukung Event Jelajah Kuliner Indonesia 2024
“Untuk umurnya baru perkiraan sekitar 800.000 tahun yang lalu. Sekarang sudah kelihatan ujung dan pangkalnya dan tinggal perapian, kemudian diangkat untuk dibawa ke museum,” jelas Suwita saat dihubungi Esposin, Selasa.
Rencananya fosil gading gajah itu disimpan di Museum Ngebung. Tetapi, karena jalannya sedang dibangun maka fosil itu sementara disimpan di Museum Krikilan. Setelah jalan selesai dibangun, baru dipindahkan ke Museum Ngebung.
Fosil gading gajah itu ditemukan warga di pekarangan milik Pardi. Warga menemukan fosil itu saat menggali tanah untuk fondasi rumah. Fosil itu sempat terkena linggis. “Warga yang menemukan itu kemudian melapor ke keamanan di Museum Klaster Ngebung. Teman-teman kemudian lapor ke saya. Mereka mengatakan harus diselamatkan maka kami tim bergerak untuk penyelamatan,” ujar Suwita yang juga Pamong Budaya Ahli Muda Museum dan Cagar Budaya di Sangiran, Sragen.
Dia menerangkan temuan fosil ini merupakan kali yang kesembilan. Hampir semua temuan itu merupakan fosil tulang gajah purba. Para penemu nantinya mendapat apresiasi dari pemerintah karena sudah melaporkan temuan berupa benda yang diduga cagar budaya.
“Karena belum ditetapkan sebagai cagar budaya maka masih diduga dan perlakuannya sama untuk benda cagar budaya,” katanya.
Dia menilai temuan fosil di wilayah Kalijambe ini sudah banyak, sehingga temuan fosil gading gajah ini pun bukan temuan yang langka.