DA mengalami demam dengan suhu badan yang tinggi disertai sesak nafas, batuk, dan sakit kepala. setelah mengecek kesehatan unggas di Kecamatan Gantiwarno dan Manisrenggo, Klaten. Lantaran tidak kunjung sembuh, DA memeriksakan kesehatannya ke dokter dan ia diduga tertular H5N1 .
Saat bertugas mengecek kesehatan unggas, kondisi fisik DA diakui Kepala Bidang Peternakan Dispertan Klaten Sri Muryani, lelah setelah beberapa hari berada di lapangan. “Fisiknya terlalu terforsir jadi lemah. Apalagi cuacanya sering hujan dan panas,” katanya kepada Esposin, Minggu (24/11/2013).
Karena lokasi tertularnya DA belum bisa dipastikan, Sri Muryani meminta masyarakat waspada terhadap hewan dengan ciri-ciri terjangkit virus H5N1. “Kami belum bisa memastikan daerah mana yang terjangkit flu burung. Harapannya, ketika masyarakat mengetahui gejala flu burung bisa memberikan informasi kepada kami dan langsung memusnahkan unggas yang diduga terkena AI tersebut,” ungkapnya.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten, Ronny Roekmito, mengungkapkan telah berkoordinasi dengan Dispertan terkait kasus tersebut. Dia membenarkan bahwa DA sebagai dokter hewan ada kontak langsung dengan unggas yang diduga terjangkit virus AI itu. Apalagi, gejala-gejala terkena virus AI juga mirip dengan apa yang dialami oleh DA.
Sebelumnya, DA direncanakan dirawat di RSUP Soeradji Tirtonegoro Klaten. Namun, lantaran peralatan isolasi tengah dalam perbaikan, akhirnya DA dirujuk ke RS. Moewardi Solo. “Kami tidak berani ambil risiko jadi langsung kami kirim saja ke RS. Moewardi untuk menegakkan diagnosis,” katanya saat dihubungi Esposin, Sabtu (23/11/2013).