Esposin, KLATEN -- Kepala Dispertan Klaten, Wahyu Prasetyo, membenarkan bahwa dokter hewan yang diduga terkena virus H5N1 penyebab flu burung, DA, melakukan kontak langsung dengan unggas yang mati mendadak di Balong Kulon, Kragilan, Gantiwarno.
Menurut Wahyu, DA sudah melakukan penindakan terhadap unggas yang diduga terkena virus H5N1 sesuai prosedur operasional. “Tindakan yang dilakukan sudah sesuai dengan prosedur. Kemungkinan DA tertular karena kondisi fisiknya sedang tidak fit,” katanya.
Promosi UMKM Binaan BRI, Minimizu Bawa Keunikan Dekorasi Alam ke Pameran Kriyanusa 2024
Lebih lanjut, Wahyu memaparkan pada Senin (11/11/2013), Dispertan menerima laporan masyarakat terkait adanya unggas yang mati mendadak di wilayah Balong Kulon, Gantiwarno.
Kemudian, pada Selasa (12/11/2013), tim kesehatan yang salah satunya adalah dokter hewan berinisial DA langsung meluncur di lokasi dan melakukan penyemprotan. Selang beberapa hari kemudian, DA yang dalam kondisi tidak fit mengalami sakit dengan gejala mirip flu burung seperti menderita demam tinggi disertai sesak nafas, batuk, dan sakit kepala pada Rabu (13/11/2013).
DA sempat berobat, namun sakitnya tidak kunjung membaik. Meski dalam kondisi sakit, DA masih memaksakan diri ke Semarang untuk urusan kantor pada Sabtu (16/11/2013). DA juga sempat beberapa kali terguyur hujan saat melaksanakan tugas dinasnya. “Lantaran tidak kunjung sembuh itu, dia berobat lagi dan didiagnosa tertular flu burung pada Kamis (21/11/2013). Dugaan menguat karena DA pernah melakukan kontak langsung dengan unggas yang mati mendadak di Gantiwarno,” katanya.
DA pun langsung dibawa ke RSUD Dr Moewardi Solo untuk mendapatkan perawatan dan memastikan penyakit tersebut. Hingga saat ini pihak dokter masih belum bisa menyimpulkan apakah DA tertular virus AI ataukah bukan.