Esposin, KARANGANYAR -- Camat di Kabupaten Karanganyar punya cara unik untuk mengingatkan warganya agar lebih peduli pada bahaya Covid-19, yakni dengan sirine ambulans.
Camat tersebut ogah melakukan razia masker, lantaran dinilai kurang efektif. Ide ini juga disepakati Forkopimca Jumapolo. Lantas, bagaimana caranya?
Promosi Berkat Pemberdayaan BRI, UMKM Ini Optimalkan Produk Bambu hingga Mancanegara
Pada Jumat (11/9/2020), warga Kecamatan Jumapolo, Karanganyar, dikagetkan dengan suara sirine ambulans yang meraung-raung di jalanan. Rupanya ambulans yang berkeliling kampung ini untuk menyosialisasikan penerapan protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19.
Hendak Selfie, Mahasiswi Hilang Terseret Ombak Pantai Logending Kebumen
Mendengar suara sirine mobil ambulans, sejumlah warga di salah satu kampung di Kecamatan Jumapolo, Karanganyar, kaget. Mereka menghentikan segala aktivitas dan melongok ke jalan. Mereka bertanya-tanya, jangan-jangan ada warga yang akan dijemput petugas.
Camat Jumapolo, Ngadimin, menyampaikan alasan menggunakan mobil ambulans untuk sosialisasi ke 12 desa di Kecamatan Jumapolo.
"Kami memang mau menarik perhatian masyarakat. Kalau sosialisasi lewat tulisan dan sidak masker ke kampung-kampung kok rasanya masyarakat kurang perhatian. Kalau dibawakan ambulans itu tertarik. 'Iki apa kok ambulans iring-iringan. Apa ada pasien yang dijemput karena Covid-19?' Rata-rata merespons begitu. Lalu perhatian dan mendengarkan," kata Ngadimin saat berbincang dengan Esposin, Sabtu (12/9/2020).
Terungkap, Ternyata Ini Penyebab UMKM Karanganyar Gagal Dapat Bantuan Rp2,4 Juta
Ide dari Kepala Puskesmas
Selain tiga mobil ambulans, sosialisasi tersebut melibatkan sukarelawan militan, MDMC Jumapolo, Satpol PP Kecamatan Jumapolo, Puskesmas Jumapolo, dan lain-lain.Ngadimin menyebut ide sosialisasi menggunakan ambulans muncul dari Kepala Puskesmas Jumapolo, Sulistyo Wibowo. Ambulans milik puskesmas, salah satu klinik di Jumapolo, dan Baznas Kabupaten Karanganyar.
Di sisi lain, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kecamatan Jumapolo mencapai 26 kasus. Perinciannya, dua orang masih menjalani perawatan dan 24 orang sudah dinyatakan sembuh.
PCNU Wonogiri Netral di Pilkada 2020, Pengurus Jadi Tim Sukses Harus Nonaktif
Banyaknya kasus itu, membuat Forkompinca Jumapolo mengerahkan ambulans untuk sosialisasi protokol kesehatan di kecamatan tersebut.
Ngadiman menyebut munculnya Covid-19 di Jumapolo salah satunya karena warga nekat jagong ke Jakarta di tengah pandemi.
"Di Jumapolo kan masih ada yang terkonfirmasi positif Covid-19. Kejadian di sini itu karena warga yang merantau di Jabodetabek dan sekitarnya pulang. Ada juga karena warga jagong ke Jakarta beberapa waktu lalu. Masyarakat kok menganggap ini sudah normal. Padahal tidak begitu. Maka ini kami giatkan sosialisasi," ujar dia.