Esposin, SRAGEN -- Sulitnya masyarakat mendapatkan elpiji 3kg atau gas melon selama momentum Lebaran membuat harga jualnya di pengecer melambung tinggi di atas harga eceran tertinggi (HET). Beberapa ada yang menjual Rp25.000/tabung, sebagian lain ada yang sampai Rp30.000/tabung.
Sementara harga jual di tingkat agen Rp14.500/tabung dan harga jual gas melon di tingkat pangkalan Rp15.300/tabung. Tingginya harga gas melon di atas HET itu di luar tanggung jawab agen dan pangkalan karena terjadi di tingkat pengecer.
Promosi Kisah Klaster Usaha Telur Asin Abinisa, Omzet Meningkat Berkat Pemberdayaan BRI
Direktur PT Dwi Energi Barokah Sragen, Ryan Dwi Cahya, selaku agen elpiji mengaku mendengar gas melon dijual di atas HET. Dia memastikan harga elpiji 3kg di tingkat agen dan pangkalan tidak ada yang melebihi HET. Pihaknya tidak bisa memantau harga jual elpiji 3 kg di tingkat pengecer.
"Sekarang pantauan distribusi di tingkat agen dan pangkalan semakin ketat. Ketika jual tidak sesuai HET langsung dikenai sanksi, jual gas melon di luar wilayah langsung kena sanksi. Situasi Lebaran sebenarnya sudah ada tambahan alokasi fakultatif sejak 9-16 April 2024. Kami sudah meminta pangkalan untuk menjual kepada rumah tangga dan UMKM di lingkungan sekitar agar harga tetap bisa terpantau," jelas Ryan saat ditemui wartawan, Senin (15/4/2024).
Dia mengungkapkan sudah memberlakukan aturan ketat untuk membeli elpiji bersubsidi tersebut dengan syarat menunjukkan kartu tanda penduduk (KTP) dan kartu keluarga (KK). Kalau tidak ada KTP tidak bisa beli elpiji 3kg.
Ryan mengatakan pada Senin-Selasa (15-16/4/2024) masih ada tambahan fakultatif sebanyak 1.120 tabung per hari. Penambahkan elpiji 3 kg itu digelontor di tiga kecamatan, yakni Gemolong, Sumberlawang, dan Tanon.
"Saat momentum hari besar keagamaan sering dimanfaatkan pengecer untuk menaikan harga jual. Hal itu di luar kontrol agen," ujar Ryan.
Agennya memiliki 33 pangkalan yang menyebar di Gondang, Sambungmacan, Sumberlawang, Tanon, Tangen, dan Sragen. Pasokan elpiji 3 kg di 33 pangkalan itu diambilkan dari Stasiun Pengisian Bahan Energi (SPBE) di Sambungmacan.
Salah seorang warga Gabugan, Kecamatan Tanon, Eny Wulandari, mengaku sulit mendapatkan gas melon. Begitu ada pengcer yang menjual langsung jadi rebutan meski harganya Rp25.000/tabung. Bahkan ada juga yang menjualnya sampai Rp30.000/tabung.
Pimpinan agen elpiji PT Kurnia Mulya Sragen, Danang, mengaku mendapat tambahan elpiji fakultatif. Dia berharap pada pekan ini situasi sudah mulai normal. "Total di kami ada 12.000-an tabung tambahan fakultatif. Kebutuhan normalnya 30.000-40.000 tabung per hari. Kalau ada penjualan elpiji 3kg di atas HET maka akan digelontor tambahan elpiji 3kg itu supaya harga stabil," ujarnya.