Esposin, SUKOHARJO--Pengguna perpustakaan digital Sukoharjo (E-Perpus Sukoharjo) mengalami kenaikan pada 2021, imbas dari penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakatt (PPKM).
Warga memilih beralih dari buku konvensional menjadi digital.
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
Data statistik perpustakaan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Sukoharjo (Disarpus Sukoharjo) menunjukkan kenaikan angka pengguna perpustakaan online berbasis aplikasi dari 215 orang sepanjang 2020 menjadi 1.511 orang sepanjang pada 2021.
Pustakawan Disarpus Sukoharjo, Tunardi, menjelaskan sepanjang 2021 perpustakaan hanya dibuka dua bulan dari satu tahun terakhir sehingga akses masyarakat terhadap perpustakaan konvensional beralih ke digital menyebabkan kenaikan angka pengguna.
"Karena pandemi pengunjung digital 215 sepanjang 2020, mengalami kenaikan menjadi 1.511 sepanjang 2021. Selama pandemi masyarakat dikondisikan untuk berada di rumah, pandemi awal semua drop di rumah, sehingga benar-benar baru pandemi sehingga takut melakukan apa sehingga baru mencari-cari," tutur Tunardi kepada Esposin, Jumat (22/7/2022).
Baca Juga: Miris! Pengunjungnya Perpusda Sukoharjo Sempat Hanya 533 Setahun
Ia mengatakan Disarpus telah melakukan sosialisasi melalui media sosial serta pengenalan langsung jika ada event di Sukoharjo.
Setiap kesempatan pertemuan Tunardi mengaku mengawali dengan mengenalkan E Perpus Sukoharjo pada Masyarakat.
"Sosialisasi aplikasi lewat sosmed, Instagram @disarpus_sukoharjo, website, dan Youtube. Tiap ada event dikenalkan untuk download, apapun acaranya. Sebelum pandemi dengan melibatkan banyak orang dengan kegiatan menulis untuk kelas SD, kelas menari, kelas story telling untuk guru-guru PAUD dan TK. Pandemi tidak bisa mengumpulkan orang, akhirnya layanan berbasis digital, terutama memaksimalkan perpustakaan digital Sukoharjo yang dapat didownload di Playstore E Perpus Sukoharjo," imbuh dia.
Menurut Tunardi Perpustakaan digital Sukoharjo rilis Desember 2018, namun belum maksimal karena belum disosialisasikan secara maksimal.
Pada tahun ini, imbuh Tunardi, akan memaksimalkan layanan perpustakaan digital.
Tunardi menyatakan E-Perpus Sukoharjo dilakukan pemeliharaan tiap tahun berupa pengembangan yang bekerja sama dengan pihak ketiga.