Esposin, SOLO—Finalis Duta Wisata Sragen mendapatkan pengalaman baru di bidang jurnalisme. Mereka berdiskusi dengan awak Solopos untuk mengetahui cara kerja wartawan dan media massa yang akan jadi bekal mereka menjadi Duta Wisata Sragen.
Promosi Lestarikan Warisan Nusantara, BRI Dukung Event Jelajah Kuliner Indonesia 2024
Sebanyak 20 finalis yang terdiri atas 10 laki-laki dan 10 perempuan datang ke Griya Solopos Jl. Adisucipto 190 Solo, Selasa (11/8). Mereka diterima Pemimpin Redaksi Solopos Suwarmin, Redaktur Syifaul Arifin, Redaktur Esposin Ahmad Mufid Aryono, dan Afrodita Primera dari Radio Solopos FM.
Suwarmin menjelaskan tentang Grup Solopos meliputi koran Solopos, Radio Solopos FM, media online Esposin, Solopos TV, event organizer Solo Pro, dan percetakan. Dalam kesempatan itu, sejumlah finalis bertanya tentang media. Misalnya Dwi Kurniawati bertanya tentang fakta peristiwa apa yang layak untuk dijadikan berita. Syifaul Arifin menjelaskan berita adalah fakta namun tidak semua fakta bisa dijadikan berita.
Peristiwa yang layak untuk diberitakan adalah yang mengandung nilai berita yaitu peristiwa penting yang menyangkut hajat hidup orang banyak, menyangkut angka yang besar, tokoh terkenal, kedekatan geografis, hingga human interest atau memiliki nilai kemanusiaan yang tinggi. Anggi Exsar Putra dan Levi Triani Bintari bertanya soal cara kerja wartawan mencari berita hingga berita itu dicetak. Selama ini, mereka hanya mengonsumsi berita tanpa tahu prosesnya. Padahal tugas wartawan mencari, mengolah, dan menulis berita, lalu dikirim ke newsroom atau ruang redaksi. “Dari situlah, berita diolah oleh editor untuk koran, radio, dan online,” ujar Syifaul Arifin.