Esposin, SUKOHARJO--Tim sukses calon anggota legislatif (caleg) DPR dari Partai Golkar, Arianti Dewi, membatah tuduhan money politics dalam bakti sosial yang digelar di Desa Mranggen, Kecamatan Polokarto pada Jumat (31/1/2014). Kegiatan itu dianggap murni bakti sosial kepada masyarakat.
Pejabat Bidang Politik Tim Sukses (timses) Arianti Dewi, Yuris, saat dihubungi espos.id, Selasa (4/2/2014), menegaskan acara baksos di Polokarto bukan bentuk kampanye. Menurutnya, sejak sebelum pencalonan, Arianti Dewi memang kerap memberikan bingkisan kepada masyarakat.
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
"Itu memang banyak isu begitu [money politics]. Justru kami sendiri bingung," ujarnya.
Terkait temuan gambar dan nomor urut pencalonan Arianti Dewi, menurut Yuris, kadang kala timses tidak tahu masalah itu. Ia berpendapat gambar pada plastik pembungkus paket sembako itu dibuat oleh simpatisan atau relawan. "Mungkin dulu merasa mendapat bantuan lalu ingin membalas budi," kata dia.
Ia justru menyatakan pihak yang bertanggung jawab dalam masalah tersebut adalah panitia penyelenggara. Pasalnya, kata dia, Arianti Dewi datang ke acara itu atas undangan panitia setempat.
Sementara itu, Kapolres Sukoharjo, AKBP Ade Sapari, kepada wartawan seusai Apel Konsolidasi Gelar Pasukan Ops Mantap Brata Candi 2014 di kompleks Kantor Setda Sukoharjo, Selasa, menyatakan masih mendalami kasus dugaan money politics Arianti Dewi. Pihaknya sudah berkoordinasi Panwaslu Sukoharjo.
Diberitakan sebelumnya, Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Sukoharjo segera memanggil calon anggota legislatif (caleg) DPR dari Partai Golkar, Arianti Dewi, terkait dugaan money politics yang dilakukannya di Sukoharjo. Sejauh ini Panwaslu sudah memanggil empat orang saksi untuk dimintai keterangan terkait kasus tersebut.
Ketua Panwaslu Sukoharjo, Subakti A. Sidik, kepada espos.id, Senin (3/1/2014), mengatakan juga akan memanggil Ia menyatakan akan segera memanggil panitia baksos atas temuan Panwascam Polokarto tersebut.