Esposin, SOLO — Dubes RI untuk Ukraina, Georgia, dan Armenia, Ghafur Akbar Dharmaputra, meninggal dunia, Kamis (12/5/2022) lalu. Ghafur merupakan alumni Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo.
Sebelum menjadi Dubes untuk Ukraina, Ghafur sempat menjabat juga sebagai Konsulat Jenderal Republik Indonesia di New York, Amerika Serikat. Setelah lulus kuliah, ia langsung meniti karier di Departemen Luar Negeri.
Promosi Berkat Pemberdayaan BRI, UMKM Ini Optimalkan Produk Bambu hingga Mancanegara
Berdasarkan informasi yang diterima Esposin melalui salah seorang kawan Ghafur, Taufan Maulamin, Ghafur merupakan mahasiswa FEB UNS angkatan 1982. Meski terakhir bertemu pada 1990, Taufan ingat betul Ghafur adalah mahasiswa terpandai dan lulusan tercepat serta terbaik FEB, yang saat itu masih bernama FE UNS tahun 1986.
“Ghafur angkatan '82 FEB, [Fakultas] Ekonomi Pembangunan,” kata Taufan saat dihubungi Esposin, Jumat (13/5/2022).
Ghafur merupakan kawan Taufan ketika masih aktif di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat FE UNS. Selain aktif dalam organisasi eksternal, mereka berdua aktif dalam forum studi ilmiah dan kepenulisan. Mereka juga aktif dalam beberapa kegiatan mahasiswa Ekonomi Pembangunan UNS seperti Lingkar Studi Pembangunan (LSP) FE UNS.
Baca Juga: Kabar Duka, Dubes RI untuk Ukraina Ghafur Akbar Dharmaputra Meninggal
Jiwa diplomatis Ghafur memang tak jauh dari ayahnya. Taufan masih ingat, ayah Ghafur juga seorang diplomat.
“Dia [Ghafur] memang keluarga diplomat. Ayahnya juga kalau tidak salah di Departemen Luar Negeri,” imbuh Taufan.
Selain berprestasi, Ghafur muda terkenal sebagai pemuda yang sopan. Ia juga aktif dalam kegiatan Masjid Kampus UNS, yakni Masjid Nurul Huda bersama Taufan.
Hingga akhir hidupnya, Ghafur menjadi potret pejuang kemanusiaan. Semangatnya tak surut sejak ia menjadi aktivis kampus hingga menjadi diplomat. Ia menjadi garda depan evakuasi WNI saat situasi di Ukraina memanas. Bahkan, ia juga menolak imbauan dokter untuk beristirahat.
Baca Juga: Loker Kedubes AS di Indonesia, Gaji Ratusan Juta Lur!
Diketahui, Ghafur memang menderita sakit kanker. Menurut cerita taufan, meski Ghafur mengalami sesak napas saat dirawat di RS Medistra, Jakarta, ia masih saja memimpin rapat secara daring.
“Di Medistra, beliau masih sesak napas dia tetap memimpin rapat online,” kata Taufan.
Jenazah sang Dubes dimakamkan usai salat Jumat hari ini di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan.