Esposin, SUKOHARJO – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Sukoharjo mengebut pengerjaan perbaikan 12 jalur alternatif menjelang Lebaran. Jalur alternatif itu kerap dilewati perantau yang pulang ke kampung halaman.
Informasi yang dihimpun Esposin, pengerjaan perbaikan jalur alternatif dilakukan sejak awal Bulan Puasa. Para pekerja disebar di sejumlah ruas jalur alternatif yang menjadi akses penghubung antarkecamatan. Perbaikan jalan dilakukan tambal sulam dengan menambal lubang-lubang jalan di sepanjang jalur alternatif.
Promosi UMKM Binaan BRI, Minimizu Bawa Keunikan Dekorasi Alam ke Pameran Kriyanusa 2024
Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga DPUPR Sukoharjo, Suyadi, mengatakan jalur alternatif menjadi prioritas utama perbaikan jalan guna memperlancar arus mudik Lebaran. Banyak lubang jalan yang ditambal agar tak membayakan para pengguna jalan.
“Kami prioritaskan jalur alternatif arus mudik Lebaran. Terutama ruas jalan yang kerap dilewati para perantau yang hendak pulang ke tanah kelahiran,” kata dia, saat ditemui Esposin di kantornya, Rabu (27/4/2022).
Suyadi menyampaikan 12 jalur laternatif itu yakni Jalan Adi Sumarmo, Jalan Pajang-Parangtejo, Jalan Gembongan-Ngabeyan, Jalan Baki-Pajang, dan Jalan Ngemplak-Kartasura di wilayah Kartasura dan Baki. Ruas jalur alternatif lainnya seperti jalan Wirun-Palur, Jalan Gentang-Bekonang, Jalan Bekonang-Jembatan Mojo di wilayah Mojolaban.
Baca juga: Kronologi Temukan Pengendara Motor yang Ditinggal di Jembatan Sukoharjo
Ruas jalan lain yang diperbaiki yakni Jalan Manang-Baki. “Ada juga jalur alternatif di wilayah Sukoharjo bagian selatan yang diperbaiki antara lain Jalan Weru-Tegalsari, Jalan Tawangsari-Bulu, dan Jalan Bulu-Nguter. Mudah-mudahan proyek perbaikan jalan rampung pada satu hari-dua hari mendatang,” ujar dia.
Mengendarai Sepeda Motor
Proyek perbaikan jalur alternatif ditarget rampung paling lambat pada akhir pekan ini. Sebagian besar jalan yang rusak dan berlubang telah diperbaiki dan bisa dilewati kendaraan kaum boro yang pulang ke kampung halaman.Selama ini, para perantau yang pulang kampung menggunakan sepeda motor memilih melewati jalur alternatif yang kondisinya relatif sepi. “Paling banyak memang perantau yang mengendarai sepeda motor. Namun, banyak juga mobil pribadi yang melewati ruas jalan tersebut,” papar dia.
Baca juga: 10 Proyek Fisik Jadi Prioritas Pemkab Sukoharjo pada 2022, Apa Saja?
Sementara pengurus Paguyuban Perantara Selindo, Giyarno Dwi Atmojo, menyatakan gelombang mudik dini para perantau terjadi sejak pertengahan April 2022. Sebagian para perantau memilih pulang ke kampung halaman lebih awal lantaran tak ingin terjebak kemacetan arus lalu lintas di jalur mudik. Gelombang mudik para perantau diperkirakan terjadi hingga sehari menjelang Lebaran.