SOLO -- Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Solo pada 2013 fokus pembenahan tiga talut yang diketahui jebol. Pembenahan tiga talut mengingat kondisinya yang cukup parah jebolnya. Tiga talut meliputi talut Jenes, talut Gajah Putih dan talut Kedung Jumbleng.
“Sebenanya tahun ini masih banyak yang harus kita lakukan, namun fokus utamanya perbaikan talud,” jelas Kepala DPU, Agus Djoko Witiarso, kepada wartawan, Rabu (23/1/2013).
Promosi Berkat Pemberdayaan BRI, UMKM Ini Optimalkan Produk Bambu hingga Mancanegara
Menurut Agus, jebolnya taludt disebabkan tidak bisa menahan debit air sungai ditambah dengan curah hujan tinggi. Oleh karena itu, perbaikan perlu dilakukan segera. “Tapi perbaikan tidak bisa langsung dikerjakan sekarang, ya karena masih musim hujan. Paling ya dilakukan penanganan darurat dengan karung yang berisi pasir. Kita taruh karung itu pada titik yang jebol,” terangnya.
Selain perbaikan talut, Agus mengatakan untuk mengantisipasi banjir pihaknya telah menyiapkan sejumlah mesin pompa air. Mesin pompa air, kata Agus, sudah dicek yang mana siap diterjunkan Februari. “Selain itu, kami akan menerjurkan dua unti eksavator untuk mengeruk sedimentasi sungai,” jelas Agus.
Dia menjelaskan pengadaan dua unit alat berat tersebut menggunakan dana APBD 2012 dengan besaran mencapai Rp2,1 miliar. Agus mengakui perbaikan dan perawatan talut membutuhkan dana yang cukup besar. “Salah satu cara untuk mengantisipasi jebolnya talud yakni dengan pengerukan sedimentasi sungai untuk meminimalisasi kemungkinan kerusakan talud yang terjadi di mana-mana,” jelasnya.
Menurut Agus, anggaran APBD 2012 sekitar Rp6 miliar dibagi untuk pembangunan, perbaikan, operator dan perawatan talud dan drainase. Dengan nominal dana tersebut, pihaknya harus membagi mana saja pekerjaan yang menjadi prioritas dan tidak.
“Tetap kami pilih pengerjaan mendesak yang menjadi skala prioritas,” jelasnya.