Esposin, SRAGEN — Intervensi dewan pimpinan pusat dan dewan pimpinan wilayah terhadap Musyawarah Cabang Partai Kebangkitan Bangsa Sragen bikin gaduh Bumi Sukowati. Lima nama pimpinan cabang partai ditunjuk semau DPP melalui Muscab PKB Sragen sehingga pimpinan anak cabang pun tak terima.
DPP dan DPW pun diminta segera menjelaskan alasan dan pertimbangan atas penunjukan lima orang yang duduk dalam struktur kepemimpinan DPC PKB Sragen itu. Harapan itu disampaikan menyusul adanya mayoritas pimpinan anak cabang (PAC) yang belum setuju dengan penunjukan pimpinan dewan syura dan pimpinan Dewan Tanfidz DPC PKB Sragen.
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
Sebelumnya, perwakilan PAC menyampaikan kekecewaan mereka lantaran usulan lima nama yang disampaikan setiap PAC tak diakomodasi DPP.
Baca Juga: Peluang Bisnis Air Minum Isi Ulang
Ketua Dewan PAC Perempuan Bangsa PKB Sragen, Indah Sri Udati, misalnya menyampaikan belum setuju dengan komposisi pimpinan DPC PKB Sragen yang ditunjuk DPP. Dia menjelaskan mencari tokoh pemimpin itu harus berwawasan dan ikut berjuang membesarkan PKB dari titik nol hingga sekarang memiliki tujuh legislator di DPRD Sragen, satu legislator di DPRD Jateng, dan satu legislator di DPR.
“Kemajuan PKB itu berawal dari bawah, yakni dari Ranting, PAC, hingga DPC. Kalau pengurus yang baru itu mau dibawa kemana DPC ini? Beliau-beliau belum merasakan perjuangan PKB dari titik nol,” ujarnya saat ditemui wartawan, Sabtu (6/3/2021).
Perwakilan PAC PKB Ngrampal, Sragen, Rahmad, juga menyatakan belum setuju dengan penunjukan pimpinan DPC PKB Sragen yang baru itu. Dia meminta supaya penetapan pimpinan DPC PKB Sragen ditunda dulu sampai ada penjelasan dari DPP.
Baca Juga: Peluang Bisnis Beanbag Nan Empuk
Pendiri PKB di wilayah Dapil II Sragen yang juga pengurus PAC PKB Kalijambe, Sragen, Hadi Sastro Dikromo, menyampaikan kalau suara PAC sekarang tidak dipakai maka PAC sekarang itu dibubarkan saja dan silakan mencari PAC dan dewan-dewannya masing-masing.
Ketua demisioner DPC PKB Sragen Mukafi Fadli meminta DPW dan DPP bisa arif dan bijaksana dalam menyikapi dinamika dalam Muscab PKB Sragen. Lilik, sapaan akrabnya, menyampaikan supaya kepengurusan DPC yang baru nanti bisa berkesinambungan dan sinergi dengan pengurus lama.
“Jangan sampai menjadi politik belah bambu atau bumi hangus. Yang satu diangkat tetapi yang lain diinjak,” ujar Mukafi saat ditemui wartawan, Sabtu.
Baca Juga: Jajal Peluang Bisnis Restoran Virtual
Tegas dinyatakannya, kader PKB Sragen tidak akan membangkang keputusan DPP atau DPW sejauh tetap mengakomodasi kepentingan akar rumput. “Siapa pun penggantinya. PAC punya suara. Ada mekanisme pramuscab yang memberi keleluasaan bagi PAC untuk mengusulkan lima nama. Ini beritanya kelima-limanya nama usulan PAC tidak masuk,” paparnya.
Lilik berharap DPW dan DPP bisa menjelaskan kepada struktur di bawah. Dia mengatakan PKB ini dibangun dengan kerja yang berat dari awalnya 20.000 suara dengan tiga kursi di DPRD Sragen sekarang menjadi 87.000 suara dengan tujuh kursi dan punya wakil bupati Sragen.
“Daya juang harus sama agar perjalanan PKB terus naik. Autokritiknya, sebelumnya semua pihak diajak berembuk. Saya tidak ingin menggondeli jabatan ketua DPC apalagi legislator di DPRD Jateng tetapi lihatlah situasi ini dengan jernih,” jelasnya.
Baca Juga: Bertahan di Peluang Bisnis Nasi Biryani
Lilik mengatakan keputusan dalam muscab itu masih debatable tetapi di AD/ART PKB ada klausul kalau DPP memiliki otoritas dalam menentukan pengurus DPC. “DPP memang punya otoritas itu. Semoga ada win-win solution,” katanya.
Sebelumnya, perwakilan DPP PKB Muhtarom meminta kepada para PAC yang tidak setuju dengan penunjukan DPP atas pimpinan DPC PKB Sragen supaya berkirim surat ke DPP. Muhtarom mengaku tidak berwenang untuk mengambil keputusan soal hal itu.
Sementara itu Ketua baru Dewan Tanfidz DPC PKB Sragen yang ditujuk DPP PKB Ahmad Budi Ridwani enggan memberi komentar. Dia menolak saat hendak diwawancarai wartawan.