Esposin, SOLO--Koalisi Dog Meat-Free Indonesia (DMFI) kembali menemukan organ tubuh anjing yang dibuang di sungai di sekitar Jembatan Cengklik, Kecamatam Banjarsari.
Promosi Lestarikan Warisan Nusantara, BRI Dukung Event Jelajah Kuliner Indonesia 2024
Organ tubuh anjing itu berupa gigi taring dan kaki.
Tim investigasi DMFI menelusuri aliran sungai yang bermuara di Bengawan Solo pada Selasa (6/9/2022).
Mereka kembali menemukan organ tubuh anjing yang dibuang ke sungai.
Selain organ tubuh anjing, tim investigasi DMFI juga menemukan tali yang digunakan untuk mengikat mulut anjing.
Seorang anggota koalisi DMFI, MS, mengatakan lokasi penemuan organ tubuh anjing tak jauh dari lokasi rumah jagal di Kelurahan Gilingan, Banjarsari.
Dia menduga ada rumah jagal anjing lainnya di dekat sungai.
"Saya yakin ada rumah jagal anjing lain di sepanjang sungai. Berdasarkan hasil investigasi memang ada empat-lima rumah jagal anjing yang masih aktif di sekitar sungai," kata dia, Rabu (7/9/2022).
Selain organ tubuh anjing, tim investigasi DMFI juga menemukan tali yang digunakan untuk mengikat mulut anjing.
Anjing-anjing lokal yang dipasok dari wilayah Jawa Barat dimasukkan ke karung.
Mulut anjing juga diikat kencang menggunakan tali.
"Anjing ini kan punya sifat melawan. Bisa menggigit jika melawan. Makanya, mulut anjing pasti diikat dengan tali. Anjing-anjing itu tak diberi makanan dan minuman setiba di rumah jagal," ujar dia.
Tim DMFI telah mendokumentasikan penemuan organ tubuh anjing.
Rekaman video kamera menjadi bukti tak terbantahkan adanya praktik pembuangan organ tubuh anjing ke sungai.
Praktik ini telah berjalan sejak puluhan tahun seiring bisnis kuliner olahan anjing tumbuh subur di Kota Bengawan.
"Saya laporkan langsung Mas Wali [Gibran Rakabuming Raka]. Biar segera menyusun aturan terkait pelarangan perdagangan daging anjing," ujar dia.