Esposin, SOLO — Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo mewaspadai penyebaran penyakit difteri di Kota Solo, kendati hingga kini laporan penyakit tersebut masih nihil. Koordinasi dengan seluruh pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) ditingkatkan, agar pemantauan penyebaran difteri lebih optimal.
Promosi Kisah Klaster Usaha Telur Asin Abinisa, Omzet Meningkat Berkat Pemberdayaan BRI
Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo Siti Wahyuningsih mengatakan pencegahan utama difteri melalui imunisasi. Saat ini capaian imunisasi difteri di Kota Solo sudah mencapai 90 persen.
“Capaian imunisasi di Solo sudah melebihi target minimal yang ditetapkan 70,8 persen,” kata Ning sapaan akrabnya ketika berbincang dengan
Tak hanya imunisasi, DKK juga menekankan pentingnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam mencegah mewabahnya penyakit difteri. PHBS penting untuk meningkatkan daya tahan tubuh, agar tidak mudah tertular difteri.
Difteri merupakan penyakit infeksi yang disebabkan bakteri Corynebacterium Diptheriae. Penyakit ini bisa mengakibatkan kematian lantaran sumbatan saluran napas dan menimbulkan komplikasi kepada sejumlah organ vital.
“Kami sudah minta seluruh pengelola puskesmas, jika ada pasien terindikasi difteri segera melapor kepada kami. Apalagi mobilitas penduduk di Solo kan relatif tinggi,” kata dia.
Merujuk data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sampai November 2017, 11 provinsi melaporkan terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB) difteri. Adapun 11 provinsi tersebut Sumatra Barat, Jawa Tengah, Aceh, Sumatra Selatan, Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, Riau, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur.
Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian Penyakit dan Penyehatan DKK, Dwi Martyastuti, sebelumnya mengatakan di Solo sejak lima tahun lalu tidak ditemukan lagi kasus difteri. Meski demikian pihaknya tetap waspadai penyebaran penyakit tersebut.
Guna mengantisipasi kasus difteri, dia meminta masyarakat memeriksa status imunisasi putra-putrinya untuk mengetahui apakah status imunisasinya sudah lengkap sesuai jadwal atau belum. Jika belum lengkap, agar dilengkapi. Selain itu masyarakat juga dimbau menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.
“Sebisa mungkin gunakan masker bila sedang batuk. Segeralah berobat ke pelayanan kesehatan terdekat jika ada anggota keluarga yang mengalami demam disertai nyeri menelan, terutama jika didapatkan selaput putih keabuan di tenggorokan,” katanya.