Esposin, KARANGANYAR — Warga Popongan, Kabupaten Karanganyar, memprotes keberadaan Hotel Aster lantaran diduga digunakan untuk praktik mesum. Warga meminta pemerintah setempat menutup operasional hotel yang baru beroperasi setahun ini.
Aksi protes disampaikan perwakilan warga didampingi Aliansi Umat Islam Karanganyar (AUIK) dengan mendatangi kantor Kelurahan Popongan pada Senin (7/2/2022). Mediasi warga bersama pihak manajemen hotel dilakukan difasilitasi pemerintah kelurahan setempat. Dalam mediasi itu, warga menyampaikan keresahan hotel yang masih beroperasi dan diduga digunakan untuk perbuatan mesum.
Promosi Dukung Perkembangan Industri Kreatif, BRI Gelar Kompetisi Creator Fest 2024
"Belum lama ini ada keributan pasangan suami istri di sana gara-gara memergoki pasangannya selingkuh," ungkap warga RT001/RW003 Popongan, Nariyo, kepada Esposin.
Baca Juga: Gila! Sejoli Rekam Adegan Mesum di Gereja
Di awal Hotel Aster beroperasi, warga pernah demo dan meminta pihak manajemen menutup hotel. Hingga warga lelah aksi protesnya tak membuahkan hasil apa pun.
"Kami sudah protes lama dan hotel tetap beroperasi. Tapi kemarin, kami semakin resah jika ini [hotel untuk praktik mesum] dibiarkan terus-terusan," tuturnya.
Dia meminta pemerintah menutup operasional Hotel Aster. Selain diduga digunakan sebagai tempat mesum, keberadaan hotel ini juga tidak tepat karena berada di kawasan permukiman warga. "Di sini kan bukan kawasan wisata, tapi permukiman warga. Jadi tidak pas ada hotel," katanya.
Baca Juga: Warga Watusalam Demo di Polres Pekalongan Tuntut Pembebasan Rekannya
Ketua AUIK, Fadhlun Ali, mengatakan siap mengawal aspirasi warga yang menuntut Hotel Aster ditutup. Pihaknya mendesak pemerintah menutup Hotel Aster karena dinilai akan merusak moral warga."Ini kawasan permukiman mestinya tidak ada hotel. Apalagi hotel melati yang digunakan untuk tempat maksiat," kata Fadhlun.