Esposin, SOLO—Bakal Calon Wakil Wali Kota (Cawawali) Solo 2024 dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus, Astrid Widayani, 37, belum bersedia menyampaikan komentarnya terkait langkah KGPAA Mangkunagoro X yang mundur dari kontestasi Pilkada.
Rektor Universitas Surakarta (Unsa) itu juga belum mau menyampaikan tanggapannya terkait sosok Respati Ardi yang ditunjuk sebagai Cawali Solo pengganti MN X. “Saya belum statemen dulu, ditunggu dulu nggih,” ujar dia, Rabu (28/8/2024).
Promosi Lestarikan Warisan Nusantara, BRI Dukung Event Jelajah Kuliner Indonesia 2024
Begitu juga saat ditanya perihal agenda dan dinamika terkini Pilkada Solo 2024, Astrid memohon maaf karena belum bisa banyak berbicara. “Belum, belum. Nanti saja, ditunggu dulu saja, ini dinamikanya masih sangat-sangat cair,” kata dia.
Seperti diketahui, terjadi dinamika super dinamis peta Pilkada Solo pada hari kedua pendaftaran bakal Cawali-Cawawali Solo 2024. Pengageng Pura Mangkunegaran Solo, KGPAA Mangkunagoro X menyatakan mundur dari kontestasi Pilkada 2024.
Gusti Bhre, panggilan akrabnya, mundur dari pesta demokrasi lima tahunan Kota Bengawan karena alasan keluarga. Mundurnya MN X membuat KIM Plus harus bergerak cepat menyiapkan figur pengganti, dan mengubah surat rekomendasinya.
Figur yang ditunjuk untuk menjadi Cawali Solo dari KIM Plus adalah Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Solo, Respati Ardi. Respati pun harus bergerak cepat untuk menyiapkan berkas-berkas atau dokumen persyaratan nyalon.
Ditunjuk sebagai bakal Cawali Solo 2024, Respati Ardi, 36, mengaku akan mengusung tema keberlanjutan pembangunan.
“Pastinya [pembangunan] harus inline atau selaras dengan pemerintahan sebelumnya. Pergantian pemimpin jangan sampai serta merta mengganti program yang memang sudah berjalan dengan baik,” ujar dia, Rabu.
Pemuda asal Kelurahan Bumi, Laweyan, yang kini menjadi Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Solo menyatakan pembangunan Solo harus selaras dengan desain pembangunan Wali Kota-Wali Kota sebelumnya.
“Apa pun saya akan inline dengan Wali Kota sebelum-sebelumnya. Tentunya ke depan keberlanjutan itu isu yang utama,” kata dia. Respati mengatakan dirinya merupakan putra asli Solo yang sejak kecil menempuh study di kota ini.
Dia bersekolah hingga kuliah di Kota Bengawan. “Saya asli Kota Solo nggih, lahir, kemudian bersekolah SD [sekolah dasar], SMP [sekolah menengah pertama], SMA [sekolah menengah atas], kuliah di Solo,” sambung dia.
Setelah menamatkan kuliah S-1 Jurusan Hukum di UNS Solo, Respati melanjutkan belajar di Magister Kenoktariatan di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Setelah lulus studi, Respati bekerja sebagai pengusaha di beberapa bidang.
Seperti sebagai pengembang perumahan dan pengumpul limbah minyak goreng. “Saya pengusaha di bidang pengembang perumahan dan sebagai pengumpul limbah minyak goreng. Saya banyak beraktivitas di Solo,” urai dia.
Respati mengaku masih terus membangun komunikasi dengan para pimpinan partai politik (Parpol) yang akan mengusungnya. Komunikasi itu penting untuk mempersiapkan segala sesuatu hal yang dibutuhkan.