Karanganyar (Espos)--Pengelola wisata air terjun Jumog bersama sejumlah warga setempat di Dusun/Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso masih melakukan pembersihan kompleks wisata tersebut, pasca bencana tanah longsor yang terjadi Jumat (8/1) pagi.
Dari pantauan Esposin, Sabtu (9/1) puluhan warga setempat dibantu tim SAR, anggota kepolisian dan Koramil masih bergotong royong membersihkan sisa-sisa tanah longsor yang disertai batu berukuran cukup besar.
Promosi BRI Dampingi Petani Jeruk Semboro di Jember Terapkan Pertanian Berkelanjutan
Salah seorang pengelola wisata, Supardi menjelaskan pembersihan itu akan dilakukan hingga kondisi memungkinkan untuk kembali dibuka untuk umum.
“Kemungkinan wisata akan dibuka dua hingga tiga hari mendatang. Melihat kondisi setelah longsor tersebut,” ujarnya kepada wartawan, kemarin.
Ditambahkannya, longsornya tanah di samping jalan setapak menuju air terjun Jumog itu membuat sejumlah kerusakan. Selain kamar mandi, dua bangunan yakni musala dan kios juga rusak berat akibat tanah longsor tersebut.
Menurut Supardi, penutupan obyek wisata air terjun Jumog itu dilakukan karena jalan setapak menuju obyek sangat labil. Pasalnya, sewaktu-waktu bisa longsor, jika hujan terus turun.
Dengan penutupan obyek wisata itu, membuat beberapa calon pengunjung kecele. Para calon pengunjung itu kembali, setelah membaca pengumuman penutupan di jalan menuju obyek wisata. fid