Esposin, SOLO – Kebijakan pemerintah pusat memberikan bantuan sosial tunai (BST) dinilai kurang tepat sasaran. Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, mengusulkan BST tersebut digantikan dengan sembako.
Rudy—sapaan akrab Wali Kota Solo—mengaku ditelepon langsung oleh Presiden Jokowi pada pekan lalu. Kala itu, Jokowi menawarkan agar BST nantinya diberikan dalam bentuk sembako.
Promosi 12 Pemain BRI Liga 1 Perkuat Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia
Innalillahi, Pimpinan Pondok Gontor KH Syamsul Hadi Aban Wafat
“Beliau menawari BST apa sembako. Menurut saya lebih tepat sembako karena bantuan sosial tunai itu nanti asas kemanfaatannya tidak tepat. Bisa dipakai untuk beli pulsa, beli rokok,” terang Rudy seperti dilansir Detik.com, Senin (18/5/2020).
Bansos berupa sembako dinilai lebih irit. Sebab, dana BST senilai Rp600.000 itu bisa dipakai dua hingga tiga kali pembagian sembako. Rudy juga telah mendapat kepastian pemerintah pusat segera mengirimkan bansos berupa sembako.
“Kemarin saya juga diajak rapat Sekretariat Presiden. Nanti tanggal 18-19 Mei sembako akan dikirim ke sini. Langsung kita masukkan ke gudang, nanti untuk ditribusi bulan Juli,” sambung dia.
Makin Ngehits, Ini Bayaran Mbah Minto Sekali Ngevlog
Orang noomor satu di Kota Solo itu juga melaporkan pembagian BST dilakukan secara tertib. Menerapkan protokol kesehatan di setiap kantor kelurahan.
Rudy berharap pembagian bansos berupa sembako itu tepat sasaran kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan.
“Kelapa Kantor Pos kita undang. Kita minta datanya. Kita lakukan verifikasi sehingga harapan saya BST nanti betul-betul tepat sasaran bagi warga masyarakat yang membutuhkan dan terdampak Covid-19,” tutupnya.
Diberitakan Esposin sebelumnya, pemerintah memberikan BST kepada masyarakat terdampak Covid-19 di seluruh wilayah di Indonesia. Namun, pada praktiknya pembagian BST itu kurang tepat sasaran lantaran ditemukan banyak kendala.
Hari Ini Dalam Sejarah: 18 Mei 1803, Perang Era Napoleon Dimulai