Esposin, SRAGEN — Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Dispora) Sragen memetakan desa-desa yang memiliki potensi wisata sejarah untuk didorong dan dikembangkan menjadi objek wisata baru. Nantinya, objek wisata sejarah ini dikelola oleh desa.
Dispora akan menggandeng Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Sragen dan Yayasan Palapa Mendira Harja Sragen sebagai pemerhati cagar budaya dari unsur masyarakat untuk bersama-sama pendampingan ke desa.
Promosi BRI Dampingi Petani Jeruk Semboro di Jember Terapkan Pertanian Berkelanjutan
Setidaknya ada dua desa dan kelurahan yang memulai menginisiasi wisata sejarah dengan mengangkat keafiran lokal. Yakni Pasar Kuliner Tempo Dulu di Sendang Turi, Kelurahan Sine, Kecamatan Sragen Kota, dan Gua Mangkubumi di Dukuh Gebang Kota, Desa Gebang, Kecamatan Masaran.
Baca Juga: Warga 2 RT Sulap Gua Mangkubumi Sragen Jadi Objek Wisata Sejarah
“Pengembangan wisata desa itu nanti disesuaikan dengan situasi dan kondisi di masing-masing desa. Khusus untuk pengembangan Gua Mangkubumi sudah saya sampaikan beberapa arahan kepada pengelolanya,” kata Yusep saat dihubungi Esposin, Senin (25/10/2021).
Dia menerangkan arahan itu intinya Dispora siap mendampingi pengelola untuk pengembangan lebih lanjut. Dia berpesan pengelola Gua Mangkubumi harus siap untuk belajar pengelolaan dengan baik, terutama dalam konsep pengembangan wisata sejarah.
Baca Juga: Di Gua Mangkubumi Masaran Sragen, Ada Batu yang Tak Bisa Dipindahkan
“Kami justru akan memetakan potensi sejarah desa di Sragen, khususnya yang terkait dengan sejarah. Kami akan bekerja sama dengan Tim Cagar Budaya Sragen dan Yayasan Palapa Mendira Harja Sragen. Nanti satu per satu kamai rangkai menjadi desa/kampung wisata sejarah,” ujarnya.
Kepala Desa Gebang, Jumanto, menyampaikan untuk pengembangan wisata Gua Mangkubumi rencananya akan dibuatkan pelataran dengan lantai paving dan talut agar lingkungan objek lebih tertata rapi dan bersih. Wahana perahu juga akan ditata sedemikian rupa agar lebih rapi dan menambah armada perahunya.
Baca Juga: Ada Penunggu Berpakaian Hitam dan 3 Tokek Unik di Gua Mangkubumi Sragen
“Objek wisata Gua Mangkubumi akan dibuka setiap Minggu dengan sajian hiburan dan kuliner dengan menu yang berbeda. Selain itu, tradisi buceng dan jembulan dihidupkan kembali pada setiap Jumat Legi. Tradisi itu merupakan adat yang sebenarnya sudah berjalan turun-temurun. Tentunya tradisi itu dikemas dengan cara modern tetapi tidak meninggalkan tradisi setempat,” jelasnya.