Esposin, SRAGEN--Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sragen sudah menganggarkan Rp78 juta untuk pembangunan satu lokal atau satu ruang di SDN 4 Sambi, Kecamatan Sambirejo, Sragen pada 2024 ini. Ternyata ada empat lokal yang rusak dan butuh penanganan segera di SDN tersebut. Bahkan atap dua lokal di antaranya sudah ambruk pada Minggu (1/9/2024) dinihari.
Kabid Pembinaan Sekolah Dasar (SD) Disdikbud Sragen, Suwarno, kepada Esposin, Senin (2/9/2024), menyampaikan pihak sekolah hanya mengajukan satu lokal saja ke Disdikbud. Dia mempertanyakan mestinya sekolah menjukan empat lokal sekalian.
Promosi Agen BRILink Mariyati, Pahlawan Inklusi Keuangan dari Pulau Lae-lae Makassar
"Yang diajukan satu lokal sisi barat dan lokal lainnya tidak diajukan. Akhirnya, usulan satu lokal itu disetujui dan anggaran ditetapkan pad APBD Penetapan 2024.
"Rehabilitasi satu lokal belum dilaksanakan malah dua lokal lainnya amblek. Dia mengatakan rencananya jatah anggaran Rp78 juta itu digunakan untuk rehabilitasi tiga atap ruang yang rusak, yakni untuk usuk, reng, dan kayu belandar. Untuk tahap selanjutnya dianggarkan pada 2025," ujarnya.
Dia menjelaskan anggaran Rp78 juta itu tidak cukup untuk rehabilitasi atap empat lokal tetapi hanya cukup untuk tiga lokal. Dia mengatakan untuk kebutuhan anggaran lainnya bisa diajukan lewat DPRD Sragen. "Seharusnya empat lokal itu diajukan semua pada 2023 lalu maka tahun ini bisa dianggarkan semua. Kami mendorong sekolah agar bisa berkomunikasi dengan DPRD Sragen," jelasnya.
Kepala Desa Sambi Kresna Widya Permana menyampaikan dulu ada guru yang sudah menyampaikan ke legislator di Daerah Pemilihan (Dapil) Sragen 5 terkait dengan bangunan SDN 4 Sambi yang rusak. Namun untuk detailnya, kata dia, sekolah diminta membuat proposal dan berkoordinasi dengan Kades Sambi.
"Sampai hari ini saya mendengar atap kelas ambruk. Tadi saya cek lokasi langsung dan memang ambruk. Tetapi pihak sekolah belum komunikasi kepada saya. Jadi detail kebutuhannya apa bisa disampaikan ke dinas lewat desa atau lewat bapak [anggota DPRD Sragen]," ujarnya.
Seorang guru Kelas III SDN 4 Sambi, Yadi, menyampaikan atap dua lokal yang ambruk itu karena kuda-kuda atap patah dan lapuk. Dia mengatakan padahal bangunan itu merupakan bangunan hasil rehabilitasi pada 2012 lalu. Dia menjelaskan pada saat pembangunan tiga lokal yang baru itu sebenarnya sudah disampaikan kondisi bangunan empat lokal yang rusak.
"Saat itu, kabidnya masih dijabat Pak Hadi Sutopo. Lambat laun belum ada tindak lanjut dan baru pada 2024 ini ada tindak lanjutnya. Saat itu sudah saya tunjukkan yang kuda-kuda yang patah satu lokal. Harapan kami segera ada perbaikan sehingga anak-anak segera bisa belajar di lokasi yang nyaman," ujarnya.