Esposin, KARANGANYAR — Proyek pembangunan Masjid Agung Karanganyar tak berjalan sesuai harapan. Sejatinya, proyek ini harusnya selesai pada 17 Desember 2021. Namun hingga Januari 2022 pembangunan masjid yang menelan anggaran lebih dari Rp86 miliar ini tak kunjung selesai.
Masalah tak berhenti hanya sampai di situ. Belakangan sejumlah vendor yang digandeng PT MAM Energindo selaku kontraktor untuk mengerjakan proyek ramai-ramai protes. Mereka menagih bayaran yang tak kunjung dicairkan oleh PT MAM Energindo. Mereka sampai mengancam akan menyetop pembangunan apabila tunggakan biaya tak segera dibayarkan.
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
Di sisi lain, PT MAM Energindo sendiri sedang mengalami masalah. Direktur PT MAM Energindo, Ali Amril, ditangkap KPK atas dugaan suap proyek di Kota Bekasi pada Rabu (5/1/2022). Ia ditangkap dalam operasi tangkap tangan (OTT) KPK bersama Wali Kota Bekasi, Rahmad Effendi, dan belasan orang lainnya, seperti dikutip dari beritanasional.id.
Baca Juga: Belum Dibayar, Vendor Ancam Setop Pengerjaan Masjid Agung Karanganyar
Pekerja PT MAM Energindo di Karanganyar tidak ada yang berani memberikan keterangan saat wartawan mencoba meminta klarifikasi.
Sebelumnya diberitakan, Puluhan vendor memprotes macetnya pembayaran pengerjaan oleh PT MAM Energindo selaku kontraktor pelaksana proyek. Total nilai tunggakan mencapai Rp4,5 miliar.
Baca Juga: Molor, Pengembang Pembangunan Masjid Agung Karanganyar Takkan Diganti
Menurutnya, sangat ironis proyek pembangunan tempat ibadah justru menyisakan masalah. "Ada pihak-pihak [vendor] yang terzalimi. Ini kan proyek yang berkaitan dengan umat. Harusnya tidak ada masalah," katanya kepada wartawan, Kamis (10/2/2022).
Baca Juga: DPUPR: Kontraktor Pembangunan Masjid Agung Karanganyar Kena Denda