Esposin, BOYOLALI -- Pemerintah Kabupaten atau Pemkab Boyolali melalui Dinas Kesehatan atau Dinkes Boyolali mewaspadai persebaran varian baru Covid-19, yakni BA.4 dan BA.5 dengan menyiapkan strategi tertentu.
Seperti diketahui, kasus Covid-19 nasional meningkat diduga karena varian baru Covid-19, yakni BA.4 dan BA.5 sudah masuk Indonesia. Oleh karena itu, Pemkab Boyolali melalui Dinkes Boyolali bersiaga menghadapi segala kemungkinan selama pandemi Covid-19.
Promosi Lestarikan Warisan Nusantara, BRI Dukung Event Jelajah Kuliner Indonesia 2024
Pernyataan tersebut disampaikan Kadinkes Boyolali, Puji Astuti, saat dihubungi Esposin, Selasa (14/6/2022). “Sampai saat ini kami tidak pernah mengendorkan kesiapsiagaan terhadap Covid-19 karena pandemi belum berakhir,” jelasnya.
Puji mengatakan penambahan kasus Covid-19 di Boyolali cenderung rendah. Jadi, menurutnya belum terdapat penambahan terdampak persebaran varian baru Covid-19. “Ini enggak ada kasus baru. Semoga sehat semua,” kata dia.
Ia juga menjelaskan gejala Covid-19 varian baru BA.4 dan BA.5 sama dengan varian Covid-19 lain. Pada umumnya, gejala yang muncul seperti flu, batuk, pilek, diikuti gejala di perut seperti mual, muntah, dan diare.
Baca Juga : Disporapar Boyolali Minta Pelaku Wisata Terapkan Prokes Ketat
Ia juga mengatakan ada gejala lain, yakni sesak napas. “Tapi sampai saat ini di Boyolali masih landai kasusnya. Aman-aman saja,” ujarnya.
Untuk menghadapi varian baru Covid-19 ini, lanjut Puji, Dinkes Boyolali akan terus menggalakkan vaksinasi Covid-19 dosis III atau booster. Selain itu, pemerintah tetap getol mengajak masyarakat menerapkan protokol kesehatan (prokes).
“Harapannya, semoga petugas imigrasi memperketat pengamanan karena varian Covid-19 BA.4 dan BA.5 kali pertama ditemukan di Bali. Satu orang Indonesia dan tiga orang luar [terdeteksi varian baru Covid-19]. Sekarang juga sudah ditemukan di Jakarta,” tutur dia.
Data yang dihimpun Esposin dari Dinkes Boyolali, total cakupan vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Boyolali hingga saat ini untuk dosis I sebanyak 798.182 orang atau 95.50 persen.
Baca Juga : Tren Kasus Covid-19 Naik, Ini Pesan Pakar Kesehatan
Vaksinasi Covid-19 dosis II ada 739.876 orang atau 88.53 persen sedangkan vaksinasi dosis III atau booster ada 165.951 orang atau 19.86 persen.
Kemudian, dilaporkan tidak ada penambahan kasus Covid-19 ataupun meninggal dunia pada Rabu. Boyolali berada dalam zona risiko rendah dengan skor IKM 2,45. Semua daerah di Boyolali terpantau dalam zona hijau atau tidak terdeteksi kasus Covid-19.