Esposin, SOLO--Sebagai salah satu masjid ikonik di Kota Solo, sejarah Masjid Fatimah Solo tidak lepas dari keberadaan Batik Danar Hadi Solo.
Dilansir dari Surakarta.go.id, masjid yang bernuansa modern ini letaknya sangat strategis yaitu di Jl. Dr. Radjiman No. 193 Jayengan, Kecamatan Serengan, Kota Solo. Sejarah Masjid Fatimah Solo ini tidak hanya digunakan sebagai tempat ibadah, melainkan sebagai tempat pengajian, kegiatan hari besar Islam, TPA, dan sebagainya.
Promosi BRI Dampingi Petani Jeruk Semboro di Jember Terapkan Pertanian Berkelanjutan
Tak hanya itu, sejarah Masjid Fatimah Solo juga dikenal dengan sebutan Masjid Pengantin karena kerap digunakan sebagai tempat ijab kabul serta resepsi pernikahan.
Dilihat dari sejarah Masjid Fatimah Solo ini awalnya berada di kompleks rumah Batik Danar Hadi yang berada di sebelah barat Pasar Singosaren. Didirikan pada 1980, sejarah Masjid Fatimah Solo ini berada di Kemlayan, kemudian dipindahkan pada 2004 di lokasi yang saat ini yang berada di seberang Batik Danar Hadi Solo.
Nama Fatimah itu terinspirasi dari orang tua Santosa Doelah yang bernama Fatimah karena merupakan wakaf dari keluarganya yang sekaligus pemilik Batik Danar Hadi. Masjid seluas 1.980 m2 dapat menampung hingga 800 jamaah, ini mulai digunakan untuk umum pada 2004.
Sejarah Masjid Fatimah Solo ini dilihat dari arsitektur bangunannya, masjid ini bernuansa modern dilengkapi dengan ornamen-ornamen yang membuat terpana bagai siapa saja yang melihatnya.
Pembangunan masjid ini memadukan arsitektur Timur Tengah dengan tetap menonjolkan nuansa arsitektur budaya Jawa sehingga terkesan klasik nan mewah. Bagi Jamaah yang mengunjungi masjid akan melihat Al-Qur’an raksasa kuno di samping mihrab ukir, hal ini merupakan ikon dari Masjid Fatimah.