Esposin, BOYOLALI -- Alunan musik hadrah dan selawat mengiringi drg Fauzan Arif Munandar mengambil formulir pendaftaran sebagai calon wakil bupati atau cawabup Pilkada Boyolali 2024 di Kantor DPC Partai Gerindra Boyolali, Rabu (15/5/2024) siang.
Pria yang akrab disapa Mas Dokter tersebut datang bersama puluhan Relawan Master, Tonggone Master, Srikandi Master, Relawan Lintang Songo, dan relawan lain. Ia tiba di Kantor DPC Partai Gerindra Boyolali sekitar pukul 14.00 WIB.
Promosi BRI Dampingi Petani Jeruk Semboro di Jember Terapkan Pertanian Berkelanjutan
Rombongan disambut jajaran pengurus DPC Partai Gerindra Boyolali dan anggota Ketua DPRD Jawa Tengah yang juga Koordinator Wilayah (Korwil) Dapil VIII Jateng DPD Partai Gerindra Jateng, Sukardiyono.
Wakil Ketua Pengurus Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Boyolali itu didampingi Ketua Relawan Master Husen Ahmadi mengambil formulir pendaftaran lalu berfoto dengan Sukardiyono dan Ketua DPC Partai Gerindra Boyolali. Sukardiyono berterima kasih atas kedatangan Fauzan dan rombongan yang telah mengambil formulir pendaftaran bakal cawabup Boyolali.
“Ini merupakan kemajuan demokrasi luar biasa di Boyolali dibandingkan periode 2020 [melawan kotak kosong]. Pada waktu itu di Boyolali hanya ada calon tunggal, tapi sekarang ini tiap partai memanggil kader-kader dari Boyolali untuk mencalonkan sebagai bupati/wakil bupati dan antusiasmenya luar biasa,” ujar dia.
Ia menjelaskan hingga Rabu ini, ada dua orang yang telah mengambil formulir pendaftaran cabup-cawabup Pilkada Boyolali 2024 di DPC Partai Gerindra. Pertama pada Selasa (14/5/2024) ada pengusaha asal Wonogiri, Jumariyanto, yang mengambil formulir pendaftaran calon bupati.
Lalu, kedua ada Fauzan yang mengambil formulir pendaftaran calon wakil bupati. Menurutnya, hal tersebut menunjukkan demokrasi di Boyolali mulai hidup kembali. Sukardiyono mengatakan Boyolali menjadi salah satu daerah yang belum merdeka.
“Kami DPC bakal menjaring dan melaporkan serta merapatkan ke DPD. Siapa yang akan dipilih, baik sebagai calon bupati/wakil bupati, itu semua juga atas masukan dari DPC,” jelas pria yang akrab disapa Godres tersebut.
Siap Bersaing
Sementara itu, Fauzan menjelaskan akhirnya memilih mengambil formulir pendaftaran calon wakil bupati karena untuk perubahan di Boyolali dibutuhkan banyak sumber daya yang banyak, besar, dan usaha yang tinggi.“Kami mengetahui Om Jumariyanto sudah mendaftarkan diri sebagai calon bupati dan sudah mengambil formulir. Kami ingin membersamai beliau untuk bisa membuat perubahan dan kebangkitan demokrasi di Boyolali,” kata dia.
Lebih lanjut, pria 34 tahun tersebut tak gentar ketika nantinya harus bersaing dengan calon wakil bupati lain di Partai Gerindra. Fauzan mengatakan masyarakat bisa menilai sendiri kelebihannya dibanding calon wakil bupati lain.
Sementara itu, Ketua Relawan Master, Husen Ahmadi, menilai koalisi Partai Gerindra, Partai Golkar, dan PKB memiliki calon bupati yang sangat kapabel, visioner, jaringan nasional yang kuat, dan layak untuk didukung.
“Kami perjuangkan bersama untuk memimpin pemulihan demokrasi di Boyolali dan menjadikan Boyolali bisa tersenyum lagi. Sosok tersebut tak lain dan tak bukan adalah beliau Bapak Jumariyanto,” jelas dia.
Husen mengatakan opsi jalur independen untuk Fauzan berpotensi menimbulkan fragmentasi dan kontraproduktif dalam gerakan pemulihan demokrasi di Boyolali. Di samping itu juga memerlukan sumber daya yang besar.
Pada akhirnya Relawan Master memilih energi dan sumber daya ekstra tersebut difokuskan untuk berkontribusi dalam gerakan pemulihan demokrasi bersama elemen yang lain, bahu-membahu, bergotong royong menuju Boyolali yang lebih baik dan inklusif.
“Kami bersama barisan relawan kaum muda dengan sepenuh hati akan terlibat aktif mengawal perjuangan ini. Momentum tidak datang dua kali dan saatnya kita menjemput masa depan demokrasi Boyolali,” kata dia.