Esposin, SOLO– Acara Festival Montase 2024 yang digelar Ikatan Guru Aisyiyah Bustanul Athfal (IGABA) Sukoharjo di Edutorium KH Ahmad Dahlan, UMS, Laweyan, Solo , Rabu (21/8/2024) siang berlangsung meriah. Total ada lebih dari 16.000 peserta yang memeriahkan festival menempel gambar tersebut.
Pantauan Esposin, para peserta yang terdiri atas anak-anak PAUD Aisyiyah, orang tua, guru, dan sederet tamu undangan dari semua kecamatan di Sukoharjo. Acara ini dibagi menjadi dua sesi, yakni Festival Montase 1 yang dimulai pukul 08.00 WIB-10.30 WIB dan Festival Montase 2 pada pukul 10.30 WIB-11.45 WIB.
Promosi Kisah Klaster Usaha Telur Asin Abinisa, Omzet Meningkat Berkat Pemberdayaan BRI
Pembagian dua sesi ini dilakukan karena keterbatasan tempat dan agar tidak terjadi penumpukan peserta. Dimana setiap sesi diikuti sekitar 8.000-an peserta dengan acara yang sama, yakni diawali dengan Senam Ceria Anak Aisyiyah dan dilanjutkan membuat montase secara serentak.
Dengan duduk lesehan di edutorium, anak-anak tampak begitu antusias saat melakukan montase. Mereka saling beradu kreativitas tempelan gambar yang mengusung tema Indahnya PAUD Aisyiyah.
Para orang tua yang mendampingi pun tak mau kalah. Mereka datang ke acara ini dengan memakai kostum yang unik dan heboh yang menjadi identitas kecamatan asal mereka. Ada yang menempel aneka aksesori di wajah, baju, hingga memakai topi hias dengan aneka tema di kepala.
Acara yang diselenggarakan dalam rangka Milad ke-105 TK Aisyiyah Bustanul Athfal ini juga dihadiri dan dibuka langsung oleh Bupati Sukoharjo, Etik Suryani.
Dalam sambutannya Etik menyampaikan bahwa Festival Montase adalah momentum yang tepat untuk mempererat hubungan anak dan orang tua. Khususnya keterlibatan aktif dalam pengembangan kreativitas dan inovasi anak melalui praktik membuat montase.
Dia juga berpesan agar PAUD Aisyiyah ke depan bisa menjadi pelopor sebagai tempat pendidikan yang ramah anak dan bisa membentuk persepsi yang baik bagi anak-anak sebelum melanjutkan ke jenjang berikutnya. Selain itu, Etik juga meminta para orang tua agar membatasi anak-anaknya bermain gadget.
“Bunda-bunda, pesan saya kurangi intensitas penggunaan HP kepada anak-anak. Jangan cekoki mereka dengan HP terus. Rawat anak dengan baik sejak usia dini, mereka (anak-anak) adalah generasi emas yang harus berikan yang terbaik untuk mereka,” ungkap dia.
Ketua IGABA Daerah Sukoharjo, Eny Dwi Hastuti mengatakan tema besar dalam festival kali ini adalah Berkarya Bersama Ayah Bunda. Harapannya, kata dia, melalui acara ini bisa mengembangkan minat bakar anak, membangun kedekatan orang tua dengan lembaga pendidikan, dan membangun kedekatan anak kepada lembaga Aisyiyah dan Muhammadiyah.
“Montase kali ini peserta anak-anak PAUD ada 7.637 anak, kalau tambah orang tua tinggal kali dua saja (15.274). Kemudian ada para guru sebanyak 750, panitia ada 200, dan tamu undangan ada 70 orang,” lanjut dia.
Eny menjelaskan bahwa acara festival memang rutin digelar setiap lima tahun. Sebelumnya, kata dia, ada festival sehat ceria dan festival kaligrafi yang sempat memecahkan Rekor MURI.
“Semoga acara ini bisa terus berjalan rutin dengan konsep-konsep yang baru. Dan yang paling penting silahturahmi antar lembaga di bawah ‘Aisyah semakin erat,” jelas dia.
Sementara itu, salah satu orang tua anak, Fitri Yulianti mengaku anaknya dan dirinya senang mengikuti acara ini. Menurut wanita asal Nguter Sukoharjo tersebut, melalui Festival Montase kreativitas anaknya semakin terasah dan bonding bersama anaknya semakin erat.
“Acaranya bagus sekali, anak-anak daya kreasinya terasah dan bisa ketemu teman-teman dari berbagai wilayah Terus kami para orang tua juga bisa semakin dekat dengan anak lewat kegiatan montase. Semoga ke depan diadakan lagi dan lebih banyak yang dilibatkan,” kata dia.