Esposin, SOLO — Solo International Performing Arts (SIPA) 2022 hari kedua, Jumat (9/9/2022) malam menampilkan tujuh repertoar dari Indonesia dan mancanegara.
Mereka adalah Garuda Taekwondo Demostration Team (Korean Cultural Center Indonesia), Wan Dance Studio Riau, Balaan Tumaan Ensemble Pontianak, Latif Bolat Turki, Anak Seni Asia X CCA UiTM Malaysia, Rodrigo Parejo Spanyol, Go Seong Folksong Group Republik Korea dan Sadulur Sajaran Temanggung.
Promosi Berkat Pemberdayaan BRI, UMKM Ini Optimalkan Produk Bambu hingga Mancanegara
SIPA hari kedua sedianya dimulai 19.15 WIB, namun karena Solo sejak sore diguyur hujan, acara baru dimulai pukul 19.45 WIB. Kendati demikian tak menyurutkan antusiasme penonton.
Dipandu oleh MC Albert Yuwono dan Eneas Titi, ratusan penonton mulai memadati Benteng Vastenburg. Mereka dibolehkan masuk ke venue usai gong dibunyikan. Pukul 20.30 WIB, tampak ratusan kursi yang ada di sisi utara dan selatan panggung telah terisi penuh.
Eneas Titi kembali menyampaikan tema SIPA 2022, Art as The Spirit of Life Changing serta pesan di baliknya. Seni adalah penjaga kehidupan. SIPA hadir dari Solo untuk menyebarkan pesan jika seni adalah media harmonisasi zaman.
"Art as The Spirit of Life Changing, bahwa kedudukan seni adalah penjaga dan penyelaras kehidupan," kata dia seperti disampaikan oleh Direktur SIPA, R.Ay. Irawati Kusumorasri saat pembukaan.
Baca Juga: Asyik, Pemkot Semarang Datangkan Air Supply Akhir Tahun Nanti
Penampilan Garuda Taekwondo Demonstration Team KCCI membuka SIPA 2022 hari kedua. Gerak lincah delapan remaja mengenakan dobok, pakaian yang digunakan para atlet taekwondo. Mereka menampilkan demonstrasi taekwondo dengan latar musik Korea.
Disusul oleh penampilan dari Anak Seni Asia X CCA UiTM Malaysia. Dengan berbusana tradisional khas Melayu, mereka menampilkan kreasi baru berbasis teater tradisional Malaysia atau Mak Yong. Sebuah garapan seni tradisi Melayu yang menggabungkan unsur tari dan musik disertai nyanyian pemeran.
Di bawah gerimis, antusias penonton tak tampak surut. Salah satunya, Novtri Bagaskara, 25, warga Kelurahan Banjarsari, Kecamatan Banjarsari. Ia sudah datang sejak 19.00 WIB. Dua hari SIPA berlangsung, Novtri selalu hadir.
Ia juga sempat ikut meneduh di salah satu tenda. Bahkan ia melihat para penonton SIPA memakai mantel plastik dan payung agar mereka tak basah kuyup.
Baca Juga: SIPA 2022 Art as The Spirit of Life dari Solo untuk Dunia
"Awal masih gerimis antuiasme penonton cukup besar, bahkan penonton rela memakai mantol plastik & payung untuk menunggu pembukaan," kata dia saat diwawancara Solopos.
Gerimis tak menghalangi rasa penasaran Novtri untuk menonton Rodrigo Parjo, musisi asal Spanyol yang akan tampil malam ini. Musisi tersebut tampaknya menjadi salah satu daya tarik Novtri malam ini.
"Hari ini minat untuk melihat Rodrigo Parejo Spanyol karena dulu dia pernah perform 2018. Kalo besok saya menunggu closing ceremony dari Artaxiad Gamelan," tutur dia.
Suasana panggung SIPA 2022 bertambah hangat usai kelompok musik asal Turki, Latif Bolat menampilkan paduan karya sufi mistik. Dua penari Sufi memakai busana putih dengan bawahan yang lebar dan melingkar. Mereka berputar dan menari diiringi puji-pujian dan permainan musik dan suling ney.