Haul Joko Tingkir kali ini bakal diisi selawatan dari para santri pondok pesantren (Ponpes) Ad-Dhuha, Solo. Acara dilanjutkan dengan ziarah ke makam Joko Tingkir di Desa Butoh, Kecamatan Plupuh, Sragen.
5 Tahun Jadi Supeltas di Perlintasan KA Dagen Karanganyar, Pria Ini Kantongi Rp100.000/Hari
"Kegiatan Haul Joko Tingkir diisi acara keagamaan, berdoa dan selawatan. Kemudian mengunjungi makam Joko Tingkir di Sragen," kata Penasihat Kasultanan Keraton Pajang, Andi Budi Sulistijanto, saat jumpa wartawan di kompleks Kasultanan Keraton Pajang, Sabtu (8/2/2020).Promosi Kisah Perempuan Hebat Agen BRILink Dorong Literasi Keuangan di Medan
Haul Joko Tingkir digelar untuk melestarikan budaya dan sejarah atau nguri-uri budaya Jawa. Apalagi Keraton Pajang cukup eksis selama beberapa tahun belakangan. Buktinya ada berbagai kegiatan budaya yang berafilisiasi dengan Keraton Pajang.
7 Mahasiswa Terseret Ombak Pantai Parangtritis, 1 Meninggal
"Kasultanan Keraton Pajang telah mendapatkan surat dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (KemenkumHAM) pada 2011. Jadi eksistensi keraton tak diragukan lagi," sambung Andi Budi Sulistijanto.Peringatan kematian Joko Tingkir merupakan salah satu kegiatan rutin setiap tahun. Selain Haul Joko Tingkir, Keraton Pajang juga menggelar kegiatan lainnya seperti Peringatan Malam 1 Suro, Kirab Pusoko, Jumenengan Keraton Pajang, Wilujengan, dan Syawalan.
10 Berita Terpopuler: Hidup Bareng King Cobra hingga Aneka Kuliner Pedas di Solo
Kini, Keraton Pajang diklaim dipimpin Suradi Suranegoro yang bergelar Sultan Prabu Hadiwijaya Khalifatullah IV. Keraton Pajang yang didirikan Jaka Tingkir sudah runtuh sejak 400 tahun yang lalu. Saat ini, hanya tinggal petilasan dan beberapa bangunan saja yang masih ada dan menjadi bukti sejarah masa lampai."Kami ingin mengenang kejayaan dan kebesaran Keraton Pajang lewat peringatan Haul Joko Tingkir," kata Suradi.