Esposin, SOLO--Pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM) C1 yang diperuntukkan bagi pengemudi kendaraan bermotor roda dua dengan kapasitas silinder mesin 250 cc hingga 500 cc sudah bisa dilakukan di Satlantas Polresta Solo.
Hal itu disampaikan oleh Kasatlantas Polrestas Solo, Kompol Agung Yudiawan saat ditemui awak media di kantornya pada Kamis (18/7/2024) siang lalu. Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa layanan atas pembuatan SIM C1 itu merupakan turunan dari Peraturan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Perpol) No.5 Tahun 2021 tentang Penerbitan Penandaan Surat Ijin Mengemudi.
Promosi Kisah Klaster Usaha Telur Asin Abinisa, Omzet Meningkat Berkat Pemberdayaan BRI
“Untuk di Soloraya, layanan pembuatan SIM C1 ini hanya ada di Satlantas Polresta Solo,” kata dia.
Sementara, saat ditanya apakah ada perbedaan proses pembuatan SIM C1 dengan SIM C, Kompol Agung menjelaskan bahwa tidak ada perbedaan, baik dari proses administrasi, uji teori, uji praktik, serta biaya yang dikenakan.
“Hanya untuk kendaraan saat uji praktik harus disesuai. Artinya bagi pemohon SIM C1, maka motor yang digunakan ialah sesuai spesifikasi,” kata dia.
Satlantas Polresta Solo juga menyediakan motor uji praktik dalam pembuatan SIM C1 berupa Hunter Scramble SK500. Sehingga masyarakat ataupun yang ingin membuat SIM C1 tidak perlu bingung ataupun repot membawa kendaraannya sendiri.
Sejauh ini, lanjut Kompol Agung, animo masyarakat dalam pembuatan SIM C1 disadarinya tidak sebesar dengan SIM C. Sebab pengguna motor gede atau moge sendiri memang terbatas. Dan biasanya yang membuat SIM C1 itu merupakan bagian dari komunitas moge saja.
Salah satunya pemilik moge sekaligus anggota Ikatan Motor Besar Indonesia (IMBI) Solo, Kurniawan, yang sedang mengikuti uji praktik saat Esposin juga berada di lokasi uji praktik. Ia menyampaikan bahwa dengan adanya SIM C1 itu sendiri membuat para pengendara moge harus meningkatkan kemampuannya dalam berkendara.
“Kami [pengendara moge] diwajibkan memiliki SIM C1 dan pembuatannya kan ada ujian mengendarai. Ini mau tidak mau membuat kami harus meningkatkan skill berkendara,” kata dia.
Kurniawan tidak menampik bahwa uji praktik SIM C1 itu tidak mudah dan dalam pantauan Esposin saat dia berkendara di arena uji praktik sempat gagal. Karena itu, ia menyampaikan bahwa hadirnya SIM C1 akan berdampak baik karena mengharuskan pengendara memiliki kemampuan berkendara yang mumpuni.