Esposin, WONOGIRI --
Kepala Desa (Kades) Brenggolo, Mariyoto, mengatakan bencana tanah longsor terjadi di empat lokasi di tiga dusun, yaitu Dusun Semo, Sugihan, dan Gemawang, Rabu sekitar pukul 17.00 WIB. Tanah longsor di Dusun Semo menimpa dinding rumah milik Bayu Setiawan. Dinding berbahan gipsum itu jebol sepanjang tiga meter.
Promosi Kisah Klaster Usaha Telur Asin Abinisa, Omzet Meningkat Berkat Pemberdayaan BRI
Tanah longsor di Dusun Sugihan RT 002/RW 005 mengakibatkan dinding rumah bagian belakang milik Mulyohadi jebol dan menimpa mesin cuci. Tanah longsor di Dusun Sugihan RT 003/RW 005 yang berada di samping rumah warga, Eko, mengakibatkan rumah tersebut terancam roboh.
Lokasi bencana longsor yang lain berada di Dusun Gemawang menimpa dinding rumah Sumardi. Tetapi tidak mengakibatkan dinding rumah itu jebol.
“Tidak ada korban jiwa. Ini merupakan bencana tanah longsor kedua di musim rendheng [penggujan] tahun ini di Brenggolo. Sebelumnya terjadi pada awal November di dua titik yang mengakibatkan satu rumah rusak dan akses jalan desa tertutup. Sejak dulu, Desa Brenggolo memang menjadi wilayah rawan tanah longsor,” kata Mariyoto kepada Esposin melalui sambungan telepon WhatsApp (WA), Kamis (29/12/2022) sore.
Baca Juga: Awas, BMKG Sebut Cuaca Ekstrem di Soloraya pada 28-30 Desember 2022Bencana tanah longsor terjadi saat hujan deras mengguyur Desa Brenggolo pada Rabu siang-sore. Warga dan anggota TNI/Polri bergotong royong, Kamis pagi hingga sore.
Menurut Mariyoto Desa Brenggolo hampir selalu menjadi daerah langganan bencana tanah longsor setiap musim penghujan. Hal itu terjadi lantaran geografis Desa Brenggolo berbukit dan berlereng. Banyak rumah-rumah yang berdiri di atas dan di bawah tebing sehingga rawa tertimpa longsoran tanah.
Kapolres Wonogiri, AKBP Dydit Dwi Susanto, melalui Kasubsi Penmas Humas Polres Wonogiri, Aiptu Iwan Sumarsono, mengatakan polisi bersama TNI dan warga telah membersihkan material longsoran di Desa Brenggolo pada Kamis pagi.
Baca Juga: Jalan Menuju Wisata Goa Resi Wonogiri Retak, Pengelola Sediakan Shuttle BusTanah longsor di desa tersebut dipicu curah hujan tinggi dan berlangsung lama. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Tetapi kerugian material ditaksir mencapai Rp8 juta.
“Intensitas hujan di Kecamatan Jatiroto masih tinggi," kata Aiptu Iwan dalam keterangan tertulis.