Esposin, SRAGEN – Demam berdarah dengue (DBD) di Sragen merenggut dua nyawa. Penyakit demam berdarah (DB) merenggut nyawa dua warga di wilayah Kecamatan Sumberlawang, Sragen. Dua warga tersebut berada di Desa Ngargotirto serta Desa Ngargosari.
Berdasarkan informasi yang diterima Esposin, kedua korban tersebut yakni M. Shoyib, 9, warga Dukuh Tempel, Desa Ngargosari. Bocah tersebut meninggal Minggu (19/1/2014) sekitar pukul 16.00 WIB PKU Muhammadiyah Solo.
Promosi BRI Dampingi Petani Jeruk Semboro di Jember Terapkan Pertanian Berkelanjutan
Sementara, satu bocah lainnya yakni Qodri Mutmainah, 9, warga Dukuh Sendang Palang, Desa Ngargotirto yang meninggal Senin (20/1/2014) di PKU Muhammadiyah Solo.
Salah satu warga Sendang Palang, Kelik, membenarkan jika ada warga di wilayahnya yang meninggal dunia akibat serangan DB. Disampaikannya, Ina masuk ke rumah sakit (RS) di wilayah Sumberlawang pada Rabu (15/1).
“Dua hari yang lalu dipindahkan ke PKU Muhammadiyah Solo. Saat ini jenazah masih di RS,” jelasnya, Senin (20/1) petang.
Dijelaskannya, selama dua pekan ini sudah ada lima warga yang masuk ke RS gara-gara diserang DB.
“Ada lima orang yang masuk ke RS karena DB dengan satu orang fatal meninggal dunia,” tambahnya.
Sebelumnya, DB juga menyerang setidaknya kepada delapan warga di wilayah tersebut. rata-rata warga yang diserang merupakan anak-anak.
Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Ngargotirto, Daryono, menjelaskan berdasarkan informasi, Selasa (21/1), petugas dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Sragen bakal melakukan penyemprotan di wilayah Ngargotirto.
“Informasi yang kami terima seperti itu. Kalau sampai sekarang ada sekitar lima warga yang sudah diserang,” tandasnya.
Kepala Dinkes Sragen, Farid Anshori, mengaku sudah mendapat informasi ihwal adanya warga yang meninggal dunia akibat serangan DB di dua desa wilayah Kecamatan Sumberlawang tersebut.
“Kami sudah dikabari baru saja oleh Kepala Puskesmas Sumberlawang. Besok, pagi-pagi kami kirim tim ke lokasi untuk melakukan fogging,” jelasnya.
Farid mengatakan setidaknya terdapat delapan warga yang diserang. Dari jumlah tersebut, dua orang meninggal dunia.
Dia menegaskan sudah melakukan penanganan melalui penelitian epidemiologi. “Sudah ditindaklanjuti dengan PSN juga,” jelasnya.